Di Amerika Serikat, Tari Saman Biasa Dipentaskan

oleh
Saman Massal tahun 2014. (Foto : doc.LGco)

saman-LGco-2

Jakarta-LintasGayo.co : Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Seminar dan Lokakarya Kebahasaan dan Lembaga Adat dalam rangka memperingati hari jadi 70 tahun bahasa Negara, 18 Agustus 1945-18 Agustus 2015 dengan tema “70 Tahun Negara Berbahasa Indonesia: Merajut Kebhinekaan Bangsa menuju Bahasa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), di Hotel Kartika Chandra Jakarta, 17-21 Agustus 2015.

Dalam “temu kangen” Diaspora dengan Lembaga Adat dari seluruh Indonesia yang turut dihadiri peneliti/akademisi dari lingkungan Badan Bahasa dan perguruan tinggi, mahasiswa, guru dan anggota masyarakat umum serta Diaspora Indonesia dari pelbagai negara, salah satu pembicara dari Diaspora Indonesia-Amerika, Christian Tan, mengungkapkan, masyarakat Indonesia senantiansa mempertahankan keindonesiaan mereka di luar negeri.

“Kami selalu menggunakan bahasa Indonesia di rumah. Bahkan, mencoba mengenalkan bahasa Indonesia di sekolah-sekolah di sana,” kata Christian Tan.

Dalam acara-acara pagelaran seni budaya, diaspora Indonesia Amerika selalu menampilkan seni budaya dari Indonesia. “Salah satunya adalah Saman. Tari Saman di sana ditarikan oleh laki-laki,” katanya.

Sister City

Dalam kesempatan itu, salah satu peserta dari Aceh yang merupakan seorang akademisi, penulis sekaligus peneliti, Yusradi Usman al-Gayoni, menjelaskan panjang lebar tentang Tari Saman dan sempat menanyakan tentang tari asal Gayo Lues tersebut di Amerika Serikat. Karena, tari ini seringkali salah ditarikan dari bentuk aslinya.

“Tari Saman ditarikan laki-laki. Ke depan, kita coba mengundang pelatih Tari Saman profesional,” sambil menjelaskan tentang sister city yang sudah terbentuk di tiga kota di Indonesia dengan tiga kota di Amerika Serikat.

Selepas pemaran materi dari Christian Tan dan dari diaspora Indonesia-ASEAN, terlihat diskusi serius tentang sister city, perwakilan dari daerah Gayo, Propinsi Aceh dengan Diaspora Indonesia Amerika.

“Kita coba melihat kemungkinan sister city antara kota-kota di Amerika dan daerah-daerah di Gayo (Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan Bener Meriah). Teman-teman diaspora di sana siap membantu,” kata Yusradi, sambil menambahkan, langsung menyampaikan hasil diskusi tersebut kepada Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin, M.M. dan Bupati Gayo Lues Ibnu Hasim, S.Sos.,M.M. Termasuk, kepada Wakil Bupati Gayo Lues Adam, S.E., Sekda Kabupaten Gayo Lues Thalib, S.Sos dan Anggota DPRA asal Gayo Lues H. Muhammad Amru. (AF)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.