LELANG Kopi Spesialti Indonesia (LKSI) 2014 diselenggarakan oleh Asosiasi Kopi Spesial Indonesia akan digelar bersamaan dengan Trade Expo, di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, 8–10 Oktober 2014 di. Kegiatan ini untuk mendapatkan pengakuan atas kualitas kopi suatu daerah.
LKSI 2014 telah menyeleksi 144 sampel kopi dari seluruh Indonesia untuk dipilih menjadi 30 ‘small lots’ kopi Arabika, Robusta dan Luwak. Sampel yang terkirim terdiri dari 105 Arabika, 22 Luwak dan 17 Robusta. ‘Small lots’ berukuran 600 kilogram. Jumlah lot ini merupakan jumlah yang dapat diraih oleh group petani. Secara internasional keunikan ‘small lots’ memungkinkan penetapan harga di atas pasar.
Jpeserta LKSI ketiga ini mengalami peningkatan hingga 50%. Namun tidak semua kopi masuk final LKSI. Karena nantinya akan ada tahapan seleksi yang dilakukan oleh Q Grader dan R Grader Indonesia (ahli pencicip kopi Arabika dan Robusta).
Di babak final bulan Oktober, juri internasional akan hadir untuk menentukan nilai setiap lot kopi.
Pada LKSI tahun 2012, kopi Toraja Sapan berhasil memecahkan rekor sebagai kopi termahal yang pernah dijual di lelang yaitu seharga US$ 45 perkilo dalam bentuk biji hijau atau mentah. Irfan Helmi, Ketua Lelang Kopi Spesialti Indonesia ke-3 mengungkapkan tidak ada target khusus terkait transaksi pada acara kali ini. “Kami selaku panitia LKSI sebagai penghubung para peserta LKSI yang terdiri dari gabungan kelompok tani, koperasi dan eksportir untuk bisa meningkatkan penjualan mereka dan mendapatkan apresiasi terhadap kopi yang memiliki kualitas juara”, ungkapnya.
Keunikan yang ditawarkan LKSI ketiga ini adalah semakin banyaknya petani muda yang menyertakan kopinya untuk dilelang dan banyak daerah baru yang mengirimkan kopinya seperti dari daerah Padang Solok, Lombok Rinjani, Enrekang dan Sulawesi.
Sementara itu, untuk buyer yang tertarik dengan lelang ini bisa datang dengan melakukan registrasi sebelumnya. Pada LKSI kedua buyer banyak berasal dari Korea, Taiwan dan Australia. (red)
