TAKENGON-LintasGAYO.co : Bulan April selalu istimewa bagi Bangsa Indonesia. Sebab di bulan ini lahir seorang perempuan pahlawan yang pemikirannya dicatat sejarah langsung dari tulisan-tulisannya. Semua paham, pahlawan tersebut adalah R.A. Kartini.
Sebagai organisasi wanita peradilan, Dharmayukti Karini (DYK) Cabang Takengon turut menyambut dan memperingati moment penting ini.
Mengikuti jadwal arisan rutin bulanan DYK Takengon yang selalu dilaksanakan pada Jum’at pekan kedua setiap bulannya, peringatan Hari Kartini dilaksanakan lebih awal. Tepatnya hari ini, (Jum’at, 12/4) jam 14.00 WIB, acara arisan bertema peringatan Hari Kartini digelar di ruang sidang Kartika, Kantor Pengadilan Negeri Takengon. Menyesuaikan dengan tema, hari Kartini, anggota DYK Takengon mengenakan kebaya. Pakaian yang sesuai tema akan dinilai dan mendapat hadiah.
Selain pakaian, dalam rangka peringatan Hari Kartini, DYK Takengon juga mengadakan lomba kreasi puding untuk anggota. Terhitung 7 anggota berpartisipasi dalam lomba ini.
Dalam sambutannya, Ny. Purwaningsih Endi Nurindra, SH., selaku Ketua DYK Takengon menyatakan bahwa lomba ini diadakan untuk menjaga budaya berkebaya bagi perempuan Indonesia, sekaligus mengetahui dan mengasah kemampuan anggota di bidang kreasi puding sebagai menu sehat keluarga.
“Ternyata pakaian ibu-ibu hari ini bagus semua, kreasi pudingnya juga luar biasa. Ibu-ibu punya bakat terpendam yang harus dioptimalkan,” pujinya.
Khusus untuk lomba puding, pelindung DYK Takengon yang terdiri dari Ketua Pengadilan Negeri Takengon, Endi Nurindra SH MH dan Ketua Mahkamah Syar’iyah Takengon, Drs Nailul Syukri SH MH didampingi Wakil Ketua Pengadilan Negeri Takengon, Muhammad Irsyad SH MH didaulat sebagai dewan juri.
Penjurian singkat namun alot mengumumkan juara 1, 2, dan 3 yang masing-masing dipegang oleh Ny. Desi Maulidar, Ny. Siska Arvina dan Ny. Fitria Fajrin.
Empat peserta kreasi puding lainnya tetap mendapat hadiah hiburan. Sedangkan untuk kebaya terbaik diraih oleh Ny. Nurul Irfan, Ny. Asniar Dayang, Ny. Dian Nyak Umar, Ny. Hasbullah, dan Ny. Muliani. [Hefa]
