Waspada! Kematian Massal Ikan di Danau Lut Tawar

oleh

Takengon-LintasGAYO.co : Dampak cuaca beberapa hari ini di Takengon dan sekitarnya, Praktisi perikanan di Aceh Tengah, Iwan Hasri mengingatkan potensi kematian massal ikan yang dibudidayakan di Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Lut Tawar.

Menurut Iwan, kalau hujan yang datang terus menerus, apalagi lebih dari tiga hari, maka berpotensi ikan di keramba apung mengalami kematian massal.

“Jadi kalau misalnya terjadi musim hujan terus gitu ya, nah sekarang misalnya udah tiga hari nih terus hujan, mendung. Kami pernah berpengalaman di keramba jaring apung di One One tahun 2017, Bulan Desember juga waktu itu terjadi kematian massal ikan,” kata Iwan Hasri, dalam pesan whatsapp, Selasa (25/11/2025).

Kurangnya cahaya matahari ke air danau, menyebabkan potensi umbalan yang terjadi akibat pembalikkan massa air.

“Jadi kalau musim penghujan gini, suhu air di permukaan itu lebih rendah dibanding dengan suhu air yang ada di bawah. Lapisan bawah sehingga karena lebih rendah biomasanya lebih tinggi, maka terjadi pembalikan yang di bawah naik ke atas, yang di atas turun ke bawah itu yang namanya umbalan,” sebut Kepala Bidang Pemberdayaan dan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Dinas Perikanan Aceh Tengah ini.

Bahan organik yang berada disebuah kawasan, itu merupakan hal yang biasa terjadi. Namun apabila tidak ada sinar matahari, maka tidak terjadi fotosintesis.

“Maka oksigen di bagian bawah itu defisit. Karena adanya bahan organik jadi oksigennya terpakai habis untuk merombak bahan organik, sehingga ketika terjadi pembalikan, biasanya oksigen di lapisan tersebut defisit, bahkan bisa mendekati nol. Sehingga kalau lapisan itu terkena pada keramba, lapisan keramba jaring apung yang kedalamannya itu empat meter misalnya. Nah itu akan terjadi kematian massal ikan, biasanya,” sebut Iwan Hasri.

Para pemilik keramba apung sebut Iwan, diminta untuk mengurangi pemberian jumlah pakan ikan. Kemudian apabila populasi ikan padat, maka jumlahnya dikurangi, karena ikan bisa dalam keadaan stres. Selain itu bisa dilakukan aerasi hipolinion, untuk menambah kandungan oksigen terlarut air pada kedalaman tertentu.

“Kemudian aktivitas perahu boat di sekitar keramba apung, namun sebagai catatan, bahwa potensi yang dimaksud terjadi di sebuah lokasi keramba yang bahan organiknya menumpuk di dasar, biasanya terjadi di lokasi kerambah yang berteluk,” pungkas Iwan Hasri. [Iwan Bahagia]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.