Oleh: Ahmad Dardiri
Jumat adalah hari yang sangat mulia di sisi Allah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sebaik-baik hari di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, pada hari itu ia dimasukkan ke surga, dan pada hari itu pula ia dikeluarkan darinya.”
(HR. Muslim, no. 854)
Karena kemuliaannya, umat Islam dianjurkan memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ pada hari ini. Nabi bersabda: “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Selain itu, sore hari Jumat merupakan waktu yang sangat baik untuk berdoa. Dalam hadis disebutkan: “Pada hari Jumat terdapat satu waktu; apabila seorang hamba Muslim berdoa kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan memberinya apa yang dimintanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Amalan lainnya yang sangat dianjurkan adalah membaca Surah Al-Kahfi. Nabi ﷺ bersabda: “Barang siapa membaca Surah Al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.”
(HR. Al-Hakim, Al-Baihaqi, dan lainnya)
Surah Al-Kahfi memuat empat kisah besar yang sarat makna:
1. Kisah para pemuda Ashabul Kahfi, yang beriman teguh dan bersembunyi di gua selama 300 tahun (QS. Al-Kahfi: 9–26).
2. Kisah dua pemilik kebun, antara seorang mukmin dan kafir, yang memberi pelajaran tentang kesombongan dan rasa syukur (QS. Al-Kahfi: 32–44).
3. Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, yang menanamkan nilai kesabaran dan pemahaman tentang hikmah di balik takdir Allah (QS. Al-Kahfi: 60–82).
4. Kisah Raja Dzulqarnain, pemimpin yang adil dan melindungi manusia dari kerusakan (QS. Al-Kahfi: 83–98).
Empat kisah ini menggambarkan ujian kehidupan manusia: ujian iman, harta, ilmu, dan kekuasaan. Keempatnya menjadi pelajaran agar kita selalu tawakal, bersyukur, dan menjaga ketaatan kepada Allah.
Mari manfaatkan hari Jumat yang penuh kemuliaan ini dengan memperbanyak ibadah, dzikir, dan amal saleh. Semoga cahaya Al-Kahfi menerangi kita, menjauhkan dari fitnah dunia, dan mendekatkan kita kepada rahmat Allah. []
