MATARAM-LintasGAYO.co : Kunjungan kehormatan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, M.Hub.Int. bersama istri dan rombongan ke Stand Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh menjadi penutup manis rangkaian kegiatan Indonesia Ekonomi Syariah (IES) Forum & Expo 2025 di Ballroom Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram.
Kedatangan orang nomor satu di NTB tersebut disambut hangat oleh Koordinator Stand Kemenag Aceh, H. Wahdi MS, MA beserta tim.
Suasana hangat kian berkesan ketika Gubernur Iqbal disematkan “Sal”, selendang khas Dataran Tinggi Gayo, sebagai simbol kehormatan dan persaudaraan.
Dalam kesempatan itu, tim Stand Kemenag Aceh dengan apik memperkenalkan beragam produk unggulan UMKM khas Aceh, mulai dari Kopi Arabika Gayo dengan berbagai varian cita rasa seperti wine, blend, pea berry, natural, luwak liar, specialty, hingga original, serta kerajinan tangan Kerawang Gayo berupa pakaian, topi jembolang, tas, hingga gelang tangan.
Sembari menikmati Kopi Arabika Gayo varian “wine”, yang ternyata menjadi salah satu cita rasa favorit Gubernur dan istri, suasana keakraban pun terjalin hangat.
Menariknya, Gubernur Iqbal secara fasih membacakan bait amanah leluhur dan petuah adat Dataran Tinggi Gayo yang biasa diucapkan saat menanam kopi:
“Siti kewe, kunikahen ko orum kuyu, waih kin walimu, tanoh kin saksimu, lao kin janyi kalam mu.”
Menurut Koordinator Stand, H. Wahdi MS MA, bait tersebut sarat makna filosofis tentang hubungan harmonis antara manusia dan alam.
“Kalimat ini menggambarkan bahwa proses menanam kopi tidak lepas dari peran angin, tanah, air, dan cahaya matahari sebagai rahmat dan anugerah Allah SWT bagi kehidupan,” ujarnya.
Di penghujung kunjungan, Gubernur Iqbal yang memimpin provinsi dengan Sirkuit Mandalika dan dikenal sebagai negeri penghasil mutiara laut dan tawar itu, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap Kopi Arabika Gayo.
“Kopi Arabika Gayo adalah kopi terbaik kelas dunia,” ungkapnya.
Ia juga mengundang tim Kemenag Aceh untuk berkunjung dan menikmati keindahan alam NTB yang asri dan menawan sebagai bagian dari semangat nerdarma wisata yang merekatkan persaudaraan antar daerah. [SP/ZR]





