[Puisi Berbahasa Gayo] Semala Naru
Taufik Ismail
Ara semala naru mudenang
Ari kiding ayunen
Sawah ku tepi kuburen hamba
Kuburen hamba bile benasa
Ara semala naru mudenang
Hamba tunuk den sujud
I atas semala si naru ini
Iselingi sekeder interupsi
Mumérah rejeki mungenal ilmu
Serlo munukur dené
Kenge tenengé ling ni azan
Ulak mien tersungkur hamba
Ara semala naru mudenang
Hamba tunuk den rukuk
Hamba sujud den gere luah salak ni hamba
Muninget ku Kao
Serélippé
1984
(inyanyinen Himpunen Musik Bimbo)
*Diterjemahkan ke dalam Bahasa Gayo oleh Salman Yoga S.
TAUFIQ ISMAIL, lahir di Bukittinggi, 25 Juni 1935 dan dibesarkan di Pekalongan. Ia tumbuh dalam keluarga guru dan wartawan yang suka membaca. Bercita-cita menjadi sastrawan sejak masih duduk di SMA. Alumnus FKHP-UI Bogor pada 1963, saat masih kuliah ia aktif sebagai Ketua Senat Mahasiswa FKHP-UI (1960-1961) dan WaKa Dewan Mahasiswa UI (1961-1962). Penyair Angkatan ’66 ini menulis buku kumpulan puisi, seperti Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia, Tirani dan Benteng, Tirani, Benteng, Buku Tamu Musim Perjuangan, Sajak Ladang Jagung, Kenalkan, Saya Hewan, Puisi-puisi Langit, Prahara Budaya:Kilas Balik Ofensif Lekra/PKI dkk, Ketika Kata Ketika Warna, Seulawah-Antologi Sastra Aceh, dan lain-lain. Banyak puisinya dinyanyikan Himpunan Musik Bimbo, pimpinan Samsudin Hardjakusumah, atau sebaliknya ia menulis lirik buat mereka dalam kerja sama. Iapun menulis lirik buat Chrisye, Yan Antono (dinyanyikan Ahmad Albar) dan Ucok Harahap.