Upaya Nyata Tekan Risiko Diabetes Mellitus, Poltekkes Aceh Hadirkan Inovasi DM-Care

oleh

BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Diabetes Mellitus saat ini menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar dunia, termasuk di Aceh. Data Dinas Kesehatan Aceh mencatat, pada tahun 2023 jumlah penderita diabetes telah mencapai lebih dari 154 ribu orang.

Kondisi ini menuntut adanya langkah nyata agar angka kasus dapat ditekan, kualitas hidup pasien meningkat, serta pembiayaan kesehatan tetap terkendali.

Menjawab tantangan tersebut, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh menghadirkan sebuah terobosan melalui pembentukan DM-CARE (Diabetes Mellitus – Center for Awareness, Research, and Education).

Program ini menjadi strategi penguatan Sentra Unggulan Pendidikan (SUP) yang mengintegrasikan edukasi, penelitian, dan pengabdian masyarakat, sekaligus mempertegas peran Poltekkes sebagai pusat pendidikan vokasi kesehatan yang adaptif dan berdampak bagi masyarakat.

Direktur Poltekkes Kemenkes Aceh, Dr. Abdurrahman, S.Kp., M.Pd., menjelaskan, DM-CARE dibangun dengan tujuan memperluas edukasi dan kesadaran masyarakat tentang diabetes mellitus, meningkatkan riset berbasis bukti, serta memperkuat kolaborasi lintas sektor.

“DM-CARE bukan hanya pusat pelayanan, tetapi juga ruang belajar bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga kesehatan untuk mengembangkan kompetensi secara tematik dan aplikatif,” ujarnya.

Berbagai kegiatan promotif dan preventif juga telah digelar, seperti senam kebugaran, jalan sehat, serta edukasi langsung kepada masyarakat.

Tidak hanya itu, DM-CARE aktif membangun kolaborasi bersama pemerintah daerah, organisasi profesi, rumah sakit, puskesmas, dan komunitas diabetes.

Melalui berbagai inisiatif tersebut, Poltekkes Kemenkes Aceh meneguhkan komitmennya dalam mendukung program nasional penanggulangan penyakit tidak menular.

Dengan adanya DM-CARE, diharapkan institusi ini dapat menjadi motor penggerak perubahan menuju masyarakat sehat, produktif, dan bebas diabetes mellitus. Lebih jauh lagi, DM-CARE diharapkan tidak hanya menjadi pusat unggulan di Aceh, tetapi juga model nasional yang dapat direplikasi oleh institusi kesehatan lainnya di Indonesia.

[Ril]

 

 

Comments

comments