Terobosan BUMK Ceding Ayu Mandiri, Pinjaman Tanpa Bunga, Produksi Kopi, Gas LPJ dan Penggemukkan Ternak

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Badan Usaha Milik Kampung (BUMK) Ceding Ayu Mandiri Lukub Sabun Timur, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten Aceh Tengah, menjalankan Program Simpang Pinjam Perempuan (SPP) bergulir sejak Tahun 2016 hingga saat ini.

Menariknya, BUMK tersebut memberlakukan pinjaman tanpa jasa dan tanpa bunga atau dengan kata lain, pinjaman nol persen bunga.

“Alhamdulillah, kita sudah memberlakukan pinjaman nol persen ini tanpa kendala sejak 2016, dan sangat membantu masyarakat di kampung kami. Ini semua dilakukan untuk mencegah maraknya pinjaman harian atau mingguan dari koperasi berjalan atau rentenir,” kata Turini, Direktur BUMK Ceding Ayu Mandiri, Rabu (17/9/2025).

Maksimal pinjaman yang diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan mencapai 5 hingga 20 juta rupiah, dengan menggunakan anggunan yang setara, seperti Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) baik untuk sepeda motor maupun mobil.

“Sejauh ini lancar-lancar, dan masyarakat sangat terbantu, dan para peminjam sadar untuk mengembalikan tepat waktu,” ucap Turini lagi.

Produk Kopi

Sementara itu, BUMK Ceding Ayu juga memiliki unit usaha selain SPP, yaitu mengelola kebun desa yang berisi tanaman kopi Arabika Gayo, yang dipanen dan diproses hingga jadi produk, dengan merk Luksanti Coffee, Luksanti sendiri merupakan singkatan dari Lukub Sabun Timur, nama dari kampung tersebut.

“Alhamdulillah, kita sudah punya kebun desa yang dimiliki BUMK, kita sudah punya produk bubuk kopi yang memiliki harga lebih tinggi dari harga biji orang atau hijau, sehingga menjadi pemasukan ke BUMK,” kata Reje Kampung Lukub Sabun Timur, Bani Amin, diwaktu bersamaan.

Bahkan, produk kopi olahan tersebut sudah pernah mendapatkan stand di luar Aceh Tengah, seperti Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), dan jenis pameran lainnya.

“Bahkan saat PKA, ratusan kemasan habis terjual selama tiga hari dari tujuh hari acara yang dijadwalkan. Dan alas an ini kenapa Pemerintahan Kampung Lukub Sabun Timur mendukung produk ini.

Pengelolaan Air Bersih Mandiri

Program lain yang dimiliki Kampung Lukub Sabun Timur adalah Pengelolaan air bersih secara mandiri, kegiatan ini sudah berjalan sejak 2017 hingga saat ini.

Bentuk program ini berupa membangun sarana dan prasarana air bersih dari sumber mata air yang berada di Kampung Wih Nongkal, yang jaraknya sekitar tujuh kilometer dari kampung Lukub Sabun Timur.

“Alhamdulillah, untuk program ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Lukub Sabun Timur, dan terdapat lebih dari 200 KK yang mendapatkan air bersih ini,” ucap Ketua BUMK, Turini.

Setiap warga, hanya diwajibkan membayar iuran sebesar 10 hingga 20 ribu rupiah, tergantung pemakaian setiap bulan. Program ini lanjut Turini, masih berjalan dan mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat, karena air adalah kebutuhan utama.

Memiliki Pangkalan Gas

Kampung Lukub Sabun Timur juga memiliki pangkalan gas resmi, yang keberadaannya sudah berdiri sejak 2021. Setiap bulan, sekitar 500-an tabung berputar di kampung tersebut, sehingga BUMK dan aparatur desa sepakat untuk melanjutkan program tersebut.

Memulai Ketahanan Pangan

Sementara itu, mendukung program Presiden Prabowo, masyarakat Lukub Sabun Timur mengelola program ketahanan pangan melalui BUMK berbentuk hewani,yaitu penggemukkan kambing, yang sumber anggarannya dari 20 persen dana desa 2025.

“Sejauh ini sudah ada 30-an kambing yang gemukkan dan sebagian sudah terjual, da nada yang baru dibeli. Kegiatan ini melibatkan pendamping desa, aparatur desa, babinsa, bhabinkamtibmas setempat, yang selalu berperan aktif mendampingi dan memantau perkebangan usaha tersebut,”ujar Turini lagi.

Kendala Jalan Jadi Masalah

Meski memiliki program yang menarik, namun kendala terbesar Kampung Lukub Sabun Timur adalah akses jalan desa menuju kecamatan. Sejauh ini, terdapat jalan yang rusak parah, yang menganggu arus keluar masuk transportasi, sehingga berpengaruh pada perekonomian dan pendidikan dan kesehatan.

“Sejauh ini ada kendala jalan, bagaimana tranportasi mengangkut hasil ternak, palawija, hasil panen kopi, dan palawija tadi, sementara akses jalan rusak parah, ada sekitar 2 kilometer, bahkan beberapa kasus anak sekolah jatuh saat diantar orangturanya ke sekolah, ini butuh perhatian,” terang Alwinsyah, Pendamping Lokal Desa (Pld) Kampung Lukub Sabun Timur. [*]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.