Pemilik Kuda dari Bener Meriah Tarik Diri, Begini Penjelasan Panitia Pacuan Kuda HUT ke-80 RI Aceh Tengah

oleh
Pacuan Kuda Gayo. (Foto : Darmawan)

TAKENGON-LintasGAYO.co : Panitia Pacuan Kuda dalam rangka menyemarakkan HUT ke-80 Republik Indonesia, angkat bicara terkait adanya pemberitaan pemilik kuda dari Kabupaten Bener Meriah menarik diri dari event tersebut.

Ketua Panitia melalui Sekretaris panitia, Yusnardi menjelaskan, bahwa pihaknya tidak ada maksud untuk mempersulit para pemilik kuda dari Bener Meriah.

“Ini harus kita terangkan secara terperinci akar masalahnya. Akar tidak menimbulkan spekulasi negatif,” kata Yusnardi, Minggu 24 Agustus 2025.

Disampaikan, event pacuan HUT ke-80 RI tahun ini, dipanitiai oleh KONI Aceh Tengah. Hal itu, lantaran event kali ini, lebih kepada event prestasi bukan tradisional.

Terkait adanya pemberitaan pemilik kuda dari Bener Meriah yang menarik diri, Yusnasdi menjelaskan, hal itu dikarenakan ada pemilik kuda dari Bener Meriah yang tidak mau bergabung dengan KONI dengan induk cabang olahraganya Pordasi.

“Jadi, kita sudah surati KONI masing-masing Kabupaten, baik Gayo Lues dan Bener Meriah. Dan para pemilik kuda yang bergabung di induk cabang olahraga Pordasi, KONI masing-masing mengirimkan penanggung jawabnya,” ujar Yusnardi yang juga Sekretaris KONI Aceh Tengah ini.

Namun, dari Bener Meriah para pemilik kuda yang tidak tergabung di Pordasi, pihaknya juga mengakomodir. Lewat Bupati Aceh Tengah, mengirimkan surat ke Bupati Bener Meriah, untuk permintaan kontingen.

“Jadi yang tidak bergabung di Pordasi pun kita akomodir. Hanya saja, kita meminta penangung jawab yang akan bertanggung jawab terhadap beberapa hal,” tegas Yusnardi.

Pertama kata Yusnardi, status lapangan pacuan kuda H.M Hasan Gayo Blang Bebangka, hingga saat ini masih berstatus pinjam pakai.

“Artinya, belum ada penyerahan secara resmi baik itu ke Pemerintahan Provinsi ataupun Kabupaten. Panitia saat ini masih meminjam pakai,” sebutnya.

Mengingat status itu, maka diperlukan penanggung jawab yang bisa menandatangani pakta integritas terkait pemakaian kandang dan teknis pacuan.

“Dan sampai tadi pagi, pemilik kuda dari Bener Meriah yang tidak tergabung di Pordasi, belum dapat memenuhi terkait penunjukkan penanggung jawab itu. Ini tidak boleh pribadi, harus kolektif dan menandatangani fakta integritas,” jelasnya.

Ditegaskan lagi, panitia tidak ada mempersulit keikutsertaan kuda-kuda dari Bener Meriah yang tidak tergabung di Pordasi. Hanya saja, pihaknya meminta, ada penanggung jawab yang bertanggung jawab atas kandang dan hal teknis pacuan.

“Hanya itu yang kita minta, karena status lapangan memang masih pinjam pakai. Jika rusak, siapa yang bertanggung jawab. Maka harus ada penanggung jawabnya,” demikian Yusnardi.

[Darmawan]

Comments

comments