ACEH BESAR-LintasGAYO.co : Sebanyak 30 mahasiswa dari Program Pendidikan Tinggi Kader Ulama (PTKU) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara melakukan kunjungan studi ke Dayah Insan Qur’ani (IQ), Aceh Besar, Rabu 30 Juli 2025.
Kunjungan ini merupakan bagian dari rangkaian Studi Lapangan dan Multaqa Ulama II yang diselenggarakan atas kerja sama antara Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dan MUI Sumatera Utara sejak 27 hingga 31 Juli 2025.
Rombongan dipimpin oleh Dr. Irwansyah, M.Hi., Sekretaris PTKU sekaligus Sekretaris Bidang Fatwa MUI Sumut, bersama Dr. Najamuddin, M.Ag., dosen PTKU dan Ketua Komisi MUI Sumut.
Kehadiran mereka disambut hangat oleh Wakil Pimpinan Dayah Insan Qur’ani, Ust. Muzakkir Zulkifli, beserta jajaran pengurus Yayasan Pendidikan Ulumul Qur’an (YPUQ) Aneuk Batee dan dewan guru.
Dalam sambutannya, Dr. Irwansyah menyebut Dayah IQ sebagai salah satu model pesantren modern yang berhasil memadukan pendidikan tahfizul Qur’an dengan pengembangan akademik dan karakter secara terpadu.
“Dengan fasilitas yang sederhana, Dayah IQ mampu menunjukkan prestasi luar biasa, bahkan melampaui banyak pesantren besar lainnya,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi capaian para alumni IQ yang banyak diterima di perguruan tinggi ternama, baik di dalam maupun luar negeri, serta para santri yang telah menorehkan prestasi di tingkat nasional.
“Kami bahkan mendapat kabar bahwa ada santri asal Sumatera Utara yang belajar di sini. Ini menunjukkan bahwa kualitas Dayah IQ telah diakui secara lintas wilayah,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Najamuddin yang memandu jalannya sesi dialog, turut memuji model kurikulum kreatif yang diterapkan Dayah Insan Qur’ani, terutama karena menekankan pentingnya ruhul muallim dalam proses pendidikan.
“Model seperti ini menghidupkan kembali jiwa seorang guru dalam mendidik. Ini menjadi salah satu kunci utama dalam membentuk santri yang unggul,” ujar alumnus Pondok Modern Gontor tahun 1992 itu.
Menanggapi kunjungan tersebut, Pimpinan Dayah IQ, Ust. Muzakkir, menegaskan bahwa orientasi pendidikan di lembaga yang ia pimpin bukan sekadar mengejar keseragaman capaian, melainkan memfasilitasi tumbuhnya karakter dan potensi unik setiap santri.
“Setiap santri memiliki keistimewaannya masing-masing. Tugas kami adalah mendampingi agar mereka berkembang sesuai karakter dan bakatnya. Banyak di antara mereka justru menunjukkan lompatan besar setelah lulus,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan rasa hormat atas kunjungan dari rombongan PTKU MUI Sumut.
“Ini sebuah kehormatan bagi kami. Mudah-mudahan kunjungan ini menjadi titik temu untuk bertukar gagasan dan memperkuat kolaborasi antar-lembaga pendidikan Islam dalam mencetak kader ulama muda yang tangguh, moderat, dan berwawasan luas,” ujar Ust. Muzakkir.
Kunjungan berlangsung dalam suasana akrab dan interaktif. Dalam sesi dialog yang dipandu langsung oleh pimpinan dayah, para mahasiswa aktif berdiskusi seputar sistem pendidikan, manajemen kelembagaan, hingga strategi pembinaan karakter santri.
[SP]