Oleh : Nazarul*
Aceh hari ini berada di persimpangan jalan antara janji konservasi dan kenyataan di lapangan. Program ambisius bertajuk FOLU Net Sink 2030, yang didesain pemerintah pusat untuk menekan emisi karbon dari sektor kehutanan dan lahan, kini telah masuk ke jantung hutan Aceh.
Di atas kertas, semuanya tampak sempurna pohon ditanam, satwa dilindungi, masyarakat lokal dilibatkan, dan dana miliaran mengalir. Tapi mari kita tarik tirai proyek ini, dan bertanya: siapa yang benar-benar diuntungkan?
Salah satu inisiatif turunannya, Program Pelestarian Ekosistem dan Koridor Gajah (PECI), bahkan mendapat dukungan dari Kerajaan Inggris, lewat kerja sama dengan WWF Indonesia.
Delegasi duta besar hadir, menebar harapan tentang diplomasi lingkungan dan masa depan gajah sumatera. Namun, pada saat yang sama, laju deforestasi di Aceh tetap tinggi.
Hutan-hutan yang seharusnya dilindungi justru dilubangi diam-diam oleh aktivitas industri, perkebunan sawit dan pertambangan. Di beberapa tempat, jejak ekskavator lebih dominan daripada jejak kaki gajah.
Ada yang janggal: mengapa proyek yang diklaim konservatif, justru tak mampu mengerem kerusakan lingkungan? Mengapa rakyat di sekitar hutan tidak melihat perubahan nyata, kecuali spanduk-spanduk proyek dan seminar bertajuk “penyelamatan ekosistem” ?
Apakah ini bentuk greenwashing, menyucikan nama lewat proyek hijau yang indah dalam laporan, tetapi hampa di lapangan?
Kita tidak anti pada kerja sama internasional. Kita tidak menolak langkah pelestarian. Tapi rakyat Aceh punya hak untuk memastikan bahwa setiap rupiah, setiap meter persegi hutan, dan setiap kebijakan yang diturunkan atas nama konservasi tidak berujung pada kebohongan yang terstruktur.
Sudah waktunya program seperti FOLU Net Sink diaudit secara terbuka. Harus ada evaluasi partisipatif, dengan pelibatan masyarakat sipil dan lembaga independen. Jangan sampai proyek-proyek ini menjadi menara gading, tinggi menjulang di langit internasional, tetapi rapuh dan kosong di dasar bumi Aceh.
Aceh tidak butuh mercusuar. Aceh butuh keadilan ekologis. []