Oleh : Nrsya Ipak Bensu*
Sore 16 Juli 2025, saya akan menceritakan pengalaman yang dialami oleh Dr. Jamhuri Ungel M.A. yang merupakan dosen Fakultas Syariah dan Hukum di UIN Ar-Raniry Banda Aceh, beliau saat ini menjabat sebagai Ketua Prodi Perbandingan Mazhab dan Hukum.
Beliau adalah seorang dosen yang telah aktif mengajar selama 34 tahun semenjak tahun 1991, sekarang Bapak sedang dalam kondisi “khusus” (tidak bisa melihat) yang mana kondisi ini sudah berlangsung selama lebih dari enam bulan.
Pada kesempatan ini saya menceritaikan beberapa hal mengenai aktivitas Bapak setelah mengalami kondisi “khusus” tersebut.
Untuk di awal-awal Bapak susah menyesuaikan aktivitas yang biasanya dilakukan, aktivitas yang biasanya dapat dilakukan sendiri sekarang harus dibantu atau didampingi oleh istri atau anak-anak, seperti pergi mengajar ke kampus harus diantar dan dijemput oleh anak atau mahasiswa sedangkan untuk konsultasi dan bimbingan skripsi bisa Bapak lakukan di rumah.
Walaupun dalam kondisi yang terbatas Bapak tetap melakukan kewajiban sebagai seorang dosen dan juga sebagai Ketua Prodi. Aktivitas lain yang Bapak lakukan adalah berolahraga menggunakan treadmill di pagi hari yang dilakukan selama kurang lebih 60 – 70 menit. Kemudian beristirahat sebentar dan dilanjutkan dengan mendengarkan Audio Book.
Kesulitan yang sangat dirasakan oleh Bapak yang Suka membaca ini adalah tidak dapat membaca buku lagi.
Setelah empat bulan Bapak merasa kesulitan, saya sebagai anak bungsu menemukan solusi membaca dengan menggunakan Audio Book sehingga dalam dua bulan terakhir ini Bapak sudah mendengarkan tiga buah buku.
Buku-buku itu adalah Pintu Ijtihad Sebelum Tertutup karya Ahmad Hasan, Konsep-konsep Etika Religius dalam Quran dan Relasi Tuhan dan Manusia.
Kedua buku ini karya Toshihiko Izutsu, dan sekarang sedang mendengarkan buku ke empat yaitu Hermeneutika Inklusif karya Nashr Hamid Abu Zaid, buku-buku tersebut mungkin masih asing di telinga para mahasiswa bahkan dikalangan sebagian dosen.
Karena buku-buku ini Bapak dapatkan ketika Bapak belajar di program doctor (S3) Pascasarjana.
*Anak Bungsu Dr. Jamhuri, MA