Di Gayo, Buku Dijual di Toko Parang

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Di Gayo buku dijual berdampingan dengan parang dan peralatan pertanian serta nelayan lainnya dalam satu toko.

Seolah ketajaman peralatan itu sama tajamnya dengan kecerahan isi buku yang dapat membuka wawasan mereka.

Demikian dinyatakan oleh Salman Yoga S dalam diskusi terbuka Empat Komunitas dari dua kota, Takengon dan Sumatera Barat di salah satu cafe di Takengon, Rabu malam, 11 Juni 2025.

“Justru karenanya setiap petani dan nelayan membeli buku ia akan sekaligus disuguhi dan menguji ketajaman parang, demikian juga sebaliknya, setiap pembeli peralatan pertanian-nelayan ia juga akan disuguhi dengan judul-judul buku yang romantik, relegius dan judul buku yang tajam,” katanya.

“Karena toko-toko tersebut menjual semua jenis karya tulis berbentuk buku dengan tanpa memilah antara kategori buku sastra, agama, politik, tuntunan shalat, kitab kuning, alquran hingga buku ekonomi, perbankan dan buku-buku bergambar tentang azab neraka,” jelas penulis buku Peti Mati Koruptor ini.

Dia pun bertanya, apakah legeslatif dan pejabat pengurus daerah dan negara ini punya ketajaman parang dan isi buku yang sebahagian rakyatnya adalah petani dan nelayan?

Menanggapi pemateri sebelumnya, ia menjelaskan di negara tetangga para sastrawannya yang berprestasi akan difasilitasi sebagai Sastrawan Negara.

“Sementara di negara kita sastrawannya tak pernah lelah melawan koruptor kegara dengan tanpa senjata. Sebab senjatanya adalah karya, yang akan abadi mencatat peradaban bangsanya,” kata Salman yang juga adalah pimpinan dan Koordinator Puisi Menolak Korupsi (PMK” Provinsi Aceh.

[SP]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.