TAKENGON-LintasGAYO.co : Rektor IAIN Takengon, Prof Ridwan Nurdin, MCL akan melakukan penguatan kapasitas calon dosen dan dosen di kampus kebanggaan masyarakat Gayo itu.
Hal itu didasari dengan pengalamannya yang menjadi salah satu peserta dari 30 orang calon dosen dan dosen, yang diprakarsai oleh Menteri Agama periode 1992-1993, Prof. Dr. H Munawar Sjadzali.
“Jadi begini, pada era 90-an, saat itu Menag Prpf Sjadzali memprakarsai penguatan dosen dan calon dosen (cados) PTKIN se-Indonesia,” kata Prof. Ridwan, Kamis 12 Juni 2025.

Dikatakan, program ini dirancang untuk calon dosen dan dosen PTKIN, agar tidak kalah bersaing dengan perguruan tinggi umum.
Disampaikan, pada saat itu ada 10 angkatan. Masing-masing angkatan ada sekitar 30 orang.
“Puluhan tahun lalu, saya berstatus calon dosen, dan ikut pembekalan ini diangkatan kelima yakni ditahun 1992-1993. Angkatan kami, ada 30 orang, salah satunya adalah Prof. Dr. Abdul Mu’ti yang menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sekarang,” kata Prof Ridwan.
Program yang diprakarsai oleh Menang Prof Munawir Sjadzali itu kata dia, saat ini mulai terlihat hasilnya.
Baca Juga : Pendaftar Mahasiswa Baru Meningkat, IAIN Takengon Mulai Laksanakan SSE UM-PTKIN
Diangkatan kelima kata dia, dari 30 orang rata-rata kini sudah Profesor dan memimpin beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
“Belum diangkatan lain, rata-rata sudah menjadi pengajar handal dan bergelar Prof. Bahkan ada yang sudah menjadi Menteri seperti Prof Abdul Mu’ti, teman seangkatan saya,” katanya.
Paska reuni, cados angkatan kelima tahun 1992-1993 yang diprakarsai oleh Prof. Mu’ti (Mendikdasmen) beberapa waktu lalu, di Depok kata Prof Ridwan, tercetus kembali keinginan untuk melanjutkan progran yang sudah dicanangkan oleh Prof. Sjadzali tersebut.
Baca Juga : Rektor IAIN Takengon Jadi Salah Satu Peserta Diskusi Pendidikan 3T dengan Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti
“Saat reuni angkatan kelima di Depon baru-baru ini, turut dihadiri mentor kami dulu Prof. Dr. Mohammad Atho’ Mudzhar, beliaun berkeinginan kami yang sudah menjadi pimpinan di beberapa PTKIN, melanjutkan program yang sudah berhasil dilaksanakan oleh Prof. Sjadzali,” ujarnya.
Melihat semangat dan keberhasilan dari program penguatan calon dosen dan dosen, sebagaimana pengalaman Prof Ridwan sendiri, ia pun akan melanjutkan program tersebut di IAIN Takengon.
“Sedang dirancang bagaimana nanti prosesnya,” kata Prof Ridwan.
Baca Juga : Wali Nanggroe Dukung Transformasi IAIN Takengon Jadi Universitas Islam Negeri
Penguatan calon dosen dan dosen di IAIN Takengon kata Prof Ridwan, akan berfokus pada penguatan bahasa Arab dan Inggris, serta metodelogi keilmuan.
“Pesertanya akan dipilih beberapa dosen dan calon dosen IAIN Takengon, yang akan mengikuti pembekalan maksimal 9 bulan,” katanya.
“Ini sangat penting diterapkan. Dan IAIN Takengon tengah mempersiapkan programnya. Hal ini tentunya, juga untuk mendukung kapasitas dosen menuju transformasi IAIN Takengon menjadi UIN,” demikian Prof Ridwan Nurdin.
[Darmawan]