BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) Aceh Tengah melakukan kunjungan kerja ke MIN 9 Banda Aceh pada Senin 19 Mei 2025 di Banda Aceh.
Ketua FPMI Aceh Tengah, Fashihah SPdI MPd mengatakan kunjungan kerja ini merupakan upaya kita untuk belajar dan melihat langsung penerapan pembelajaran inklusi.
“Pendidikan inklusi merupakan pemerataan pendidikan antara siswa umumnya dengan siswa berkebutuhan khusus. Maka yang menjadi pr kita adalah bagaimana pelaksanaan pembelajaran inklusi di sekolah terutama di Kabupaten Aceh Tengah. Oleh karena itu kita belajar langsung ke madrasah yang telah menerapkan pembelajaran inklusi,” kata Fashihah.
Kepala Berprestasi Provinsi Aceh tahun 2024 ini menjelaskan rombongan yang berangkat terdiri atasĀ Bunda Inklusi Aceh Tengah, Ny, Desilusiana Wahdi juga 11 pengurus FPMI Aceh Tengah dari berbagai bidang.
Kepala MIN 9 Kota Banda Aceh, Syukriani SPdI MPd mengatakan pelaksanaan pendidikan inklusi memiliki landasan untuk dilaksanakan yaitu UUD No 8 tahun 2013, PP 13 tahun 2020, Peraturan Menteri Agama No 60 tahun 2015, Kepdirjen Pendis No 604 tahun 2020, Kepdirjen Pendis No 758 tahun 2020.
Menurut Syukriani, untuk menjalankan madrasah inklusif dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) berupa pendamping khusus, guru inklusi, dan konselor.
Selain itu, Syukriani mengatakan diperlukan juga melakukan asesmen dasar kepada para siswa. Diperlukan juga melakukan pelatihan tenaga administrasi dan kepala madrasah, manajemen kelas, penanganan siswa ADHD, autisme dan disleksia juga pembuatan Program Pembelajaran Individual (PPI).
Kurikulum yang digunakan pada madrasah inklusi adalah kurikulum fleksibel, adaktif dan berdeferensiasi,” pungkas Syukriani.
Ketua FPMI Aceh, Dr Ummiyani SAg MPd mengatakan yang paling penting dalam pelaksanaan madrasah inklusi adalah mengajar dengan hati
“Tiga tangki yang paling perlu pada pelaksanaannya yaitu amanah, kesabaran dan istiqomah,” jelas Ummi.
Kunjungan belajar ini tak hanya menambah ilmu pengetahuan tapi juga menguras emosi, ketika Wawa salah satu siswa berkebutuhan khusus memeluk erat Ibu Ummi yang telah 11 bulan mutasi ke MTsN 1 model.
Wawa terus memeluk erat. Duduk disamping bu Ummi dalam pertemuan hangat ini. Dan menuliskan di buku Agenda Ibu Ummi, “Ummi kenapa lama pulang wawa rindu,” tulisan ini membuat tangis Ibu Ummi pecah dan menular menajdi tangisan rombongan FPMI Aceh Tengah.
Kegiatan penuh haru dan menginspirasi ini dihadiri oleh Bunda Inklusi Kota Banda Aceh, Ny. Rosnida Salman, Bunda Inklusi Aceh Tengah, Ny Desilusiana Wahdi dan rombongan yang terdiri atas Fashihah SPdI MPd, Rahmawati MPd, Drs Abdurrahman, Budi Darmawan MPd, Zuyyina MPd, Rahmuna Fasha Yogia S Inf, Ruhdiani MPd, Paridah SPdI, Suartini SPd, Rosida SPd dan Zuhra Ruhmi MPd. [I.Firaz]