Oleh: Bardan Sahidi*
Pagi ini, saya cukup kaget mendengar laporan dari anggota tim pemenangan. Mereka melaporkan, beberapa kontraktor kecil bersedia mendukung dan memilih pasangan Bardan Kariman dalam Pilkada 2024 mendatang. Namun ada syarat yang mereka ajukan.
Apa syaratnya, tanya saya. Para kontraktor kecil tersebut memohon, apabila terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tengah, apakah fee proyek bisa lebih rendah dari yang sekarang ini.
“Masya Allah,” saya sangat kaget mendengar persyaratan itu.
Saya dan Pak Kariman sepakat ikut kontestasi Pilkada Aceh Tengah semata-mata ingin mewakafkan diri kepada negeri ini agar Aceh Tengah lebih baik.
Kami ingin menjadi pemimpin yang adil karena imbalannya sama dengan pahala 60 tahun shalatnya orang shaleh. Begitu bunyi hadisnya.
Bukan ingin memperoleh fee proyek dari para kontraktor. Nanti, yang kami tuntut dari para kontraktor adalah produk dan hasil kerjanya. Hasil kerja harus sesuai dengan bestek, volume tidak boleh dikurangi.
Begitu para pegiat konstruksi bisa bekerja sesuai dengan bestek, itu artinya anda sudah berkontribusi sangat besar untuk mewujudkan Aceh Tengah lebih baik.
Bagi saya dan Pak Kariman, cukuplah kendaraan 2000 CC untuk menjangkau pelosok negeri. Menjelajahi 295 Kampung di 14 Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tengah.
Gaji dan penghasilan resmi kepala daerah cukuplah untuk keluarga kecil saya dengan 2 orang anak.
Apalagi Pak Kariman yang sudah purna tugas, punya penghasilan tetap dari gaji pensiun. Ditambah penghasilan resmi wakil kepala daerah, tentu lebih dari cukup.
Pilkada ini menyenangkan, berilah kabar gembira kepada rakyat. Beriman adalah solusi untuk Aceh Tengah lebih baik.
Menyalaaa…
*Bakal calon Bupati Aceh Tengah.
