(Catatan Akhir Pekan) Gajah Tidak Salah

oleh
ilustrasi gajah aceh (setkab.go.id)

Oleh : Fauzan Azima*

ACEH Tengah dan Bener Meriah adalah daerah lintasan para kawanan gajah. Terakhir, pada 16 November 2023, kumpulan gajah melintasi dan membuat warga Kampung Reduk, Kecamatan Ketol, Aceh Tengah mengungsi.

Dari zaman baheula kita tidak pernah mendengar gajah masuk kampung, apalagi merusak rumah warga. Bahkan Kemukiman Samarkilang, Bener Meriah yang sejak dulu berada di tengah hutan, tidak pernah sampai ke gerbang telinga kita cerita tentang gajah masuk kampung.

Satwa kunci hutan Aceh itu pasti terusik ketika habitat dan koridornya mereka terganggu oleh deru gergaji mesin dan kegiatan pembalakan kayu, pembukaan perkebunan, tambang, perburuan liar dan pembukaan jalan.

Dalam kasus gajah masuk kampung Reduk, Karangampar dan Bergang, Aceh Tengah hampir seluruh kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas itu memicu konflik satwa-manusia. Pemerintah daerah, misalnya, membangun proyek pengerasan jalan di kawasan ujung Kampung Karang Ampar. Jalan tersebut memudahkan akses pencuri kayu.


Pilihan Redaksi :


Proyek itu adalah cermin ketidakpedulian pemerintah daerah terhadap nasib masyarakat setempat yang selalu berkonflik dengan kawanan gajah. Proyek itu adalah ambisi segelintir orang guna mencari keuntungan tanpa memedulikan dampak buruk dari penjarahan hutan yang membuat habitat gajah terganggu.

Gajah Aceh tidak seperti gajah Afrika. Di Afrika, konflik satwa-manusia bisa dihindari hanya dengan membuat parit dan memagari kawasan dengan pagar listrik. Gajah Afrika lebih kepada wisata safari yang populasinya disesuaikan dengan luas kawasan.

Gajah Aceh punya nilai mistik. Jangankan sesuatu yang kita ucapkan, hal-hal yang terbersit di hati kita pun mereka tahu. Beberapa korban konflik satwa-manusia punya cerita masa lalu yang belum tuntas.

Janganlah menyumpahserapahi mereka. Jangan pula menghalau mereka dengan petasan. Ucapan kita harus benar-benar dijaga. Bahkan wartawan dalam menulis pun perlu memilih diksi yang tepat untuk menyebut gajah dan perilakunya.

Tidak perlu heran pada kawanan gajah yang memasuki perkampungan. Karena tidak semua ladang atau kebun mereka rusak. Mereka memilih rumah siapa yang pantas dirusak dan rumah siapa yang perlu diselamatkan. Sebagai manusia yang berakal budi, sepatutnya kita bersikap bijak menghadap satwa.

Bagi pemerintah, belum terlambat unutk merancang green design infrastructure untuk kawasan hutan. Dalam konflik satwa-manusia, yang diuji sebenarnya adalah akal kita sebagai manusia. Benarkah kita sebagai khalifah atau hanya makhluk yang menebar kerusakan di muka bumi.

(Mendale, November 17, 2023)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.