Oleh : Kenara Seni*
Banyaknya cerita dongeng yang beredar di negeri kopi Arabika Gayo ini. Hal ini, dimanfaatkan orang tua untuk menyampaikan ide-ide moral sebelum tidur kepada anaknya. Dengan tujuan menghibur, mewariskan budaya, pemikiran dan melatih kepekaan anak mulai indera pendengaran, penglihatan dan perasa, sehingga anak menjadi lebih peka dan bermoral nantinya.
Pernah masa itu lagi viral dan tidak lengkap rasanya kalau orang tua tidak menceritakan hikayat Malim Dewa, sebagai tag cerita penghantar tidur kepada anaknya.
Terbukti, banyak anakanak yang berselisih dan melakukan pembelaan terhadap tokohztokoh yang terlibat dalam cerita tersebut. Mungkin salah satu faktor kesalahan orang tua saat bercerita, terlalu subjektif dan tidak menjelaskan fakta yang sebenarnya.
Tapi menurut juru damai waktu itu, mayoritas faktor penyebab perselisihan hanya mempertahankan si Malim Dewa agar selalu setia kepada ke 3 istrinya dan mampu berlaku adil walaupun ayah kandungnya tidak merestui pernikahan si Malim.
Setelah ditelusuri, memang ada versi pendapat lain mengenai kekhawatiran ayah si Malim yaitu, bagaimana nantinya bila si malem memerintah dengan ke 3 permaisurinya, apakah dia bisa berlaku adil?
Kekhawatiran sang raja akhirnya tidak terbukti setelah tahta sudah di tangan si Malim Dewa ternyata kehidupan masyarakatkannya semakin makmur dan sejahtera dan rakyat aman sentosa.
Setelah keturunan yang kesekian, ramalan ayah si Malim mulai terbukti di negeri ini, menurut lembaga Anti Maling Temung Institut bahwa Indeks Persepsi maling (IPM), dengan mengurutkan 180 kerajaan di dunia, berdasarkan tingkat persepsi atau anggapan masyarakat mengenai Maling yang terjadi pada jabatan publik dan politik sangat tinggi.
Kekawatiran sang raja saat ini menjadi dilema dikalangan istana, mengingat sudah berabad-abad kepercayaan publik terhadap kerajaan sangat baik. Memang ada informasi dari orang dalam kerajaan mendapatkan informasi ada gerakan bawah tanah dengan menyebut sandi Maling Dewe.
Sangat disayangkan memang situasi kerajaan saat ini yang berstatus baik bisa turun. Mengingat perubahan besar tatanan global sedang menuju arah tak menentu, semoga raja dapat mendapatkan solusi yang terbaik sepulang dari pertemuan tingkat tinggi para raja di Arab Saudi. []