Sampaikan Orasi Ilmiah, Irhamna Bakar Semangat Mahasiswa Yudisium IAIN Takengon

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah Irhamna, M.Pd memberikan orasi ilmiah, di gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu Aceh Tengah. Selasa (17/10/23).

Mengangkat tema “Bijak Dalam Menggunakan Media Sosial” orasi ilmiah ini disampaikan dalam acara Yudisium Fakultas Tarbiah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon.

Sebanyak 110 Mahasiswa/i yang di yudisium berasal dari 28 Mahasiswa/i prodi PGMI, 15 TBI, 8 PBA, 24 PAI, 6 TMA, 19 MPI, dan 10 PIAUD .

Hadir wakil rektor I Dr. Shaumiwaty, SS., M.Hum, Dekan Fakultas Tarbiyah Dr. Maulida, M.Ed, Wakil Dekan I & II Fakultas Tarbiyah, Ketua LPPM, Ketua LPM, Wakil Direktur Pascasarjana serta Kabag ULA.

Irhamna mengawali orasi ilmiahnya dengan data pengguna media sosial di Indonesia yang mencapai 167 juta orang pada Januari 2023. Jumlah tersebut setara dengan 60,4% dari populasi di dalam negeri.

Sementara waktu yang dihabiskan bermain media sosial di Indonesia mencapai 3 jam 18 menit setiap harinya.

Melihat fenomena tersebut, Irhamna mencoba dengan narasi “menyelam” dan “tenggelam”. Diksi tersebut diartikan sebagai aktifitas di dalam air yang mengandung makna berbeda satu sama lain.

Ia menyimpulkan seorang penyelam dapat mengeksplorasi keindahan dasar lautan walaupun dengan arus deras di dalamnya. Sementara orang yang tenggelam adalah mereka yang tidak mampu menyeimbangkan daya apung tubuhnya di dalam permukaan air.

“Artinya, setiap fenomena yang tampak dihadapan kita, harus mampu kita kendalikan dengan sebaik mungkin. Hal demikian juga berlaku dalam penggunaan media sosial sekarang” jelasnya.

Menurutnya penggunaan media sosial yang bijak akan memberikan manfaat yang baik bagi kehidupan, sebaliknya penggunaan media sosial yang salah akan memberikan dampak buruk bagi kehidupan seseorang tersebut.

“Pengunaan media sosial yang bijak dapat mengupgrade pengetahuan serta meningkatkan kompetensi diri untuk menghadapi tantangan dunia kerja kedepan” timpal Irhamna di hadapan seratusan eks mahasiswa itu.

Namun di era transformasi digital saat ini, jika orientasi kerja harus menjadi seorang ASN, itu adalah paradigma berfikir yang sempit.

Menurutnya kini saatnya genersi milenial mengambil peran dalam menciptakan inovasi-inovasi dalam bidang kewirausahaan serta layanan digital lainnya yang saat ini peluangnya terbuka lebar.

“Sekarang orientasinya adalah bagaimana saya setelah tamat kuliah dapat menciptakan lapangan kerja, tentunya dengan ilmu yang didapat di kampus ini serta memanfaatkan teknologi informasi” kata Irhamna.

Dengan adanya inovasi dari kaum milenial ini, akan membuka lapangan kerja serta memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan negara.

Irhamna berharap, pemuda milenial mampu mengambil kesempatan ini dengan inovasi dan memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini dengan bijak.[SP/ZR]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.