Olah Vokal Gusnarwin Cetar Membahana

oleh
Fauzan Azima (Foto : Win Kayukul)

Oleh : Fauzan Azima*

BENAR saat orang mengatakan bahwa dokter terbaik di dunia adalah matahari, air putih, olah raga, istirahat, pikiran positif dan makanan sehat.

Pendapat di atas sebagai pencegahan tidak terbantahkan. Namun saat sakit, tidak ada jalan kecuali ke dokter manusia–jangan dokter hewan, minum obat atau dirawat di rumah sakit.

Orang sakit dibawa ke rumah sakit, tentu ingin sehat. Kecuali akal-akalan koruptor, pura-pura sakit untuk dapat surat keterangan sakit dengan tujuan menunda pemeriksaan atau menunda penahanan.

Para pasien tentu ingin dilayani agar cepat sembuh dari penyakitnya. Salah satu syarat tenaga medis melayani dengan sempurna adalah gaji dan insentif lainnya tidak dikurangi. Bermain api dengan gaji dan insentif lainnya tidak saja merusak manajemen rumah sakit, tetapi akan berefek kepada pelayanan terhadap pasien.

Mengotak-atik jasa tenaga medis jelas melanggar zona integritas di rumah sakit yang sepatutnya menjadi contoh karena berkaitan dengan nyawa manusia. Karena itu rumah sakit memiliki banyak pengawasan dan harus diawasi oleh banyak mata.

Salah satunya adalah wartawan. Wartawan adalah kontrol sosial agar pelayan terhadap pasien menjadi lebih baik. Pelayanan di rumah sakit benar-benar ramah pasien dan menyehatkan mereka yang datang.

Sejak pagi, 4 Oktober 2023, beberapa wartawan dari beberapa media massa meminta konfirmasi kepada Gusnarwin, Direktur Rumah Sakit Datu Beru, agar memberikan tanggapan terhadap berita “Jasa Medis Tenaga Kesehatan” sebagai hak jawabnya.

Awalnya permintaan ini ditolak. Wartawan maklum. Tapi tidak mungkin seorang dokter bertugas 24 jam, terus tugas, melakukan tindakan medis. Gusnarwin, selaku direktur rumah sakit dan juga dokter, menjadikan tindakan medis sebagai alat untuk tidak menjawab pertanyaan wartawan.

Sepatutnya manajemen rumah sakit menjelaskan dengan detail kepada masyarakat lewat media untuk mengklarifikasi polemik jasa medis yang terjadi di RS Datu Beru. Gusnarwin tidak perlu mengirim orang kepada pihak media untuk menyelesaikan urusan pemberitaan. Media hanya perlu hak jawab dari Gusnarwin sebagai direktur.

Apalagi kepada beberapa pribadi Gusnarwin mengolah vokal sehingga terdengar cetar membahana seolah sengkarut yang terjadi di rumah sakit itu tidak ada. Dia berusaha mencitrakan bahwa gaji tenaga medis, pelayanan, dan segala hal di RS Datu Beru baik-baik saja, padahal tidak.

(Mendale, Oktober 5, 2023)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.