Dr. Almisry Berpulang, Sahabat : Gayo Kehilangan Sosok Panutan

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Sosok Dr. Almisry, MA dikenal luas oleh berbagai kalangan usia, baik mahasiswa, akademisi, pilitisi maupun birokrat di Gayo.

Tak ayal, Almisry kerap menjadi sosok panutan, dan orang yang dituakan di bagi masyarakat Gayo.

Kepergian, seorang pemikir dan cendikiawan dari dataran tinggi tanoh Gayo ini, meninggal duka mendalam bagi keluarga, kerabat dan para sahabat.

Beranda media sosial Facebook dan Instagram pun, ramai membahas tokoh yang pernah menjabat sebagai Ketua STAI Gajah Putih dan mantan anggota DPRK Aceh Tengah ini.

Seperti yang dituliskan oleh seorang tokoh lainnya, Muchlis Gayo. Di komentar Facebooknya, mantan Birokrat Aceh Tengah ini menuliskan :

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sekeluarga turut berduka cita sembari berdoa, semoga Allah meletakkanya di surga-Nya. Kita masyarakat Aceh Tengah dan BM (Bener Meriah-red) kembali kehilangan tokoh yang liberal, tolerans, berprinsip. Khususnya IAIN Gajah Putih kehilangan, pahlawannya,” tulis Muchlis Gayo.

“18 Juni 2023, kita ke Biruen menemui Sekjen ICMI Aceh, agar ICMI Aceh Tengah bisa aktif kembali, Kau begitu bersemangat waktu itu, aku sangat senang menjadi sopir PP Takengon -Biruen. Hari Rabu kemarin, kita bertemu kembali di Datu Beru, tawa canda terus menghiasi pertemuan kita. Kau adalah orang yang membukakan pintu kepadaku tahun 2006 waktu kau sebagai Ketua STAI GP. Bagiku kau layak menyandang gelar Bapak pendidikan Gayo. Selamat jalan adikku, pimpinanku, kolegaku, sahabatku. Semoga kita bisa bertemu di SurgaNya Allah SWT,” tulis Dr. Edi Putra Kelana.

“SYUKRON GURUKU….
19 Mei 2023, Allah memanggil salah satu dosen terbaik dalam poemikiran ILMU KALAM KLASIK (Bapak Dr. T. Safir Wijaya, MA).
8 Juli 2023 Allah memanggil guru terbaik
di Tanoh Gayo (Awan Dr. Almisry, MA). Syukron guruku, amal ibadamu mengalir sepanjang masa,” tulis Husaini Algayoni.

“Innalillahi wa inna ilaihi rajiun, selamat jalan ama, Ama Ucak Misry siapa yg tidak kenal dengan engkau, siapapun mahasiswa/i STAIN/IAIN Gajah Putih takengon pasti mengenalmu memanggilmu dgn sebutan ama bukan dosen, karna ama tipe orang yang mengayomi, ama orang baik semoga husnul khatimah ama kami,” kata Putri Sarah Gayo.

“Tidak ada alasan masyarakat Gayo tidak produktif. Bukan pegawai bisa berkebun/bertani. Tidak punya kebun/sawah, Danau Lut Tawar dan sungai menjadi pilihan. Jika tidak punya pilihan di atas, silahkan beternak. Jika juga tidak punya, silahkan menjadi buruh petik (kopi-red) atau sawah di Gayo itu kita sama, tidak ada majikan dan petinggi. Jika anda diperlakukan secara manusiawi. Jika tidak juga mendapat pilihan di atas, pilihan lain adalah menjadi milik anda. Begitulah kira2 kalimat beliau yg saya dengar di salah satu siaran radio dalam wawancara eksklusif almarhum. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya bersaksi dihadapan Allah SWT alm adalah orang yg taat beribadah dan baik dalam mendidik,” kenang Konadi Adhani.

Masih banyak lagi, kebaikan-kebaikan almarhum yang dituliskan oleh orang-orang yang mengetahui sepak terjang almarhum semasa hidupnya.

Almarhum dikenal sebagai tokoh pendidik, dan pentolan penegerian STAI Gajah Putih yang kini berubah status menjadi IAIN Gajah Putih Takengon.

Dr. Almisry juga menjadi sosok penting dalam pemekaran Kabupaten Bener Meriah, dan pernah menjabat sebagai anggota DPRK Aceh Tengah.

[Darmawan]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.