TAKENGON-LintasGAYO.co : Senin 20 Februari 2023, Penerbit Mahara Publishing mengadakan acara bincang buku “Etnografi Nenggeri Linge” karya Etnografi Nenggeri Linge’ yang ditulis Dr. Joni MN, M.Pd., B.I., Banta Cut Aspala, S.E., M.M., dan Bentara Linge, yang mereka terbitkan.
Selain mengupas gambaran umum Kampung Linge, buku “Etnografi Nenggeri Linge” mengulas Nenggeri Linge, musyawarah dan keputusan musyawarah ahli waris Reje Linge terkait permasalahan Linge.
Termasuk, Buntul Linge dan Kerajaan Linge. Asal usul Kerajaan Linge, silsilahnya, batas kerajaan, naskah dan peta asli kerajaan Linge. Juga, gejolak DI TII terhadap Kerajaan Linge.
Dalam acara bincang buku yang dilakukan secara daring ini, pihak Mahara Publishing juga menghadirkan Maimunah, cucu dari Banta Cut Aman Cahyamani, Reje Linge terakhir, sebagai narasumber.
Maimunah adalah anak keenam dari istri pertama putra bungsu Aman Cayamani yang bernama Asa.
Berbagai hal diungkapkan oleh Maimunah dalam acara ini, sayangnya banyak hal tak dia ketahui dengan pasti karena dia hanya mendengar cerita ayahnya, Asa yang masih belum akil baliq ketika Reje Linge terakhir meninggal.
Tapi ada satu hal yang masih diingat jelas oleh Asa, yang menurut pengakuan Maimunah dipersiapkan oleh Aman Cayamani sebagai Reje Linge berikutnya setelah syahidnya Dewa, sang putra pertama dan Sasa sang putra kedua sudah menjadi kejurun.
Hal itu adalah ketika Asa diajak ayahnya menguburkan mahkota dan sepatu emas supaya tidak diambil oleh Belanda.
Menurut Maimunah, berdasarkan cerita Asa, sepatu dan mahkota itu dimasukkan ke dalam lenge (bumbung bambu) sebelum dikuburkan di sebuah buntul (bukit kecil) di sekitar Linge.
Kenapa mahkota itu muat di dalam lenge, berdasarkan cerita Asa pada Maimunah, mahkota tersebut tidak sepenuhnya terbuat dari logam, melainkan kain yang dihiasi logam emas dan suasa (emas 18 karat)
Ketika Indonesia merdeka, kata Maimunah, ayahnya yang sudah dewasa pernah berkali-kali mencari bermaksud untuk menggali dan mengambil kembali barang-barang yang dulu dia kuburkan berdua dengan ayahnya. Tapi dia sudah lupa tempat persisnya dan beberapa kali percobaan tidak pernah berhasil menemukan lokasi tempat dimana dulunya barang-barang itu ditanam.
[SP]






