BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Beberapa hari belakangan ini publik di kabupaten Aceh Tengah dipanaskan dengan dinamika penentuan calon Pj Bupati Aceh Tengah yang akan menjabat selama 2 tahun dengan evaluasi per tiga bulan.
Dinamika yang cukup hangat berkembang adalah menguatnya keinginan masyarakat dari wilayah dataran tinggi di jantung provinsi Aceh ini untuk memiliki Pj bupati yang merupakan putra daerah sendiri.
Beberapa waktu yang lalu sempat ada demonstrasi untuk menyampaikan aspirasi ini pada DPRK Aceh Tengah, tapi demonstrasi itu meredup gaungnya karena isu yang tadinya menuntut Pj dari putra daerah malah mengerucut ke satu nama.
Tapi hari ini, Rabu 28 Desember 2022, segala perdebatan dan dinamika terkait PJ Bupati Aceh Tengah, meredup dengan terbitnya berita di berbagai media, yang menginformasikan bahwa, bertentangan dengan aspirasi masyarakat Aceh Tengah, adalah seseorang bernama Teuku Mirzuan, seorang pejabat dari luar Aceh Tengah yang sosoknya sama sekali tidak dikenal oleh mayoritas masyarakat Aceh Tengah.
Supaya masyarakat Aceh Tengah bisa lebih mengenal sosok pejabat yang akan menjadi pimpinan tertinggi di kabupaten berhawa sejuk ini. 28 Desember 2022, sekira pukul 18.30, LintasGAYO.co mencoba melakukan wawancara via sambungan telepon dengan Teuku Mirzuan.
Sayangnya, meski panggilan telepon LintasGAYO.co diterima dengan baik oleh Teuku Mirzuan, tapi yang bersangkutan belum bersedia diwawancarai.
Saat LintasGAYO.co menanyakan alasannya, alumnus Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara angkatan 1984 yang lulus tahun 1991 kelahiran Medan dan menghabiskan masa kecilnya dari lahir sampai tamat S1 di ibukota Sumatera Utara itu mengatakan, kalau dirinya belum jadi bupati sekarang, sebab masih belum pasti dilantik.
[Win Wan Nur]