TAKENGON-LintasGAYO.co : Kepala Dinas Kesehatan Aceh Tengah, dr. Yunasri, M.Kes mengatakan, terdapat tambahan satu kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Progresif Acute Kidney Injury (AKI) pada anak.
“Keempat anak ini berusia di bawah 5 tahun,” kata Yunasri, Senin 24 Oktober 2022 di Takengon.
Sebelumnya pada 22 Oktober 2022, Dinkes telah mengumumkan 3 kasus gangguan ginjal akut pada anak. Dengan dua anak meninggal dunia, satu lainnya di rawat.
“Beberapa hari setelah itu, terdapat satu kasus lagi. Anak berusia 35 bulan, asal Kecamatan Rusip Antara,” kata Yunasri.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini keempat anak tersebut telah meninggal dunia di RSU Zainoel Abidin Banda Aceh setelah menjalankan perawatan.
“Teranyar, anak asal Kecamatan Kebayakan berusia 54 bulan yang meninggal pada hari Minggu 23 Oktober 2022 kemarin,” ucapnya.
“Sementara anak yang berusia 35 bulan asal Kecamatan Rusip Antara, meninggal 22 Oktober 2022 lalu,” tambah Yunasri.
Dengan demikian sudah empat anak di Aceh Tengah yang meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut progresif atipikal.
Yunasri berharap, ke depan tidak ditemukan lagi kasus ganguan ginjal akut pada anak. Ia menyarankan, agar para orang tua lebih meningkatkan proteksi terhadap anak-anaknya apabila mengalami gejala.
Ia menambahkan, para orang tua (terutama yang memiliki anak berusia kurang dari 6 tahun) perlu mewaspadai dengan gejala penurunan volume/frekuensi buang air kecil (urine) atau tidak ada buang air kecil.
“Baik itu dengan gejala demam/gejala awal (prodromal) lain seperti tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah untuk segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” jelas Yunasri.
Lanjutnya lagi, bagi orang tua yang memiliki anak terutama usia balita, untuk sementara tidak mengkonsumsi obat-obatan yang didapatkan secara bebas, tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompoten, sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesai dengan perundang-undangan.
“Dan perawatan bagi anak sakit yang menderita demam di rumah, lebih mengedepankan tatalaksana non formakologis, seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat dan menggunakan pakaian tipis. Dan jika terdapat gejala tanda-tanda bahaya, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat,” ungkapnya.
[Darmawan]