Di Seminar Internasional, Salman Yoga Kenakan Dasi Kerawang Gayo

oleh

Banda Aceh-LintasGayo.co : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyelengarakan seminar internasional dengan tema Brocasting Technology and Lokal Culture Resilience (Teknologi Penyiaran Digital dan Ketahanan Budaya Lokal).

Dr. T Lembong Misbah atas nama Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi Dr. Fakhry menyatakan kegembiraannya atas penyelenggrakan seminar tersebut yang menghadirkan narasumber dari dua universitas dan dua negera.

“Kita berharap seminar ini selain mampu mengangkat isu-isu sentral tentang kebudayaan dalam kaitannya dengan kemajuan teknologi komunikasi tetapi juga sebagai upaya menjaring kerjamasa antar univeritas dan negara tetangga, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan modern,” jelasnya.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Jurusan KPI Azman, M. Ikom, “Dengan seminar ini diharapkan kemajuan teknologi komunikasi tidak saja menjadi sara mempermudah transformasi ilmu dan informasi, tetapi juga mampu menjadi media dalam mempertahankan kebudayaan lokal”.

Seminar Internasional yang dilangsungkan secara ofline dan dan via zoomet pada 18 Agustus ini menghadirkan para pemakalah Dr. Zaki Rahim (Jurnalist of Bebas News / Jurnalis film documenter Serial Jejak Rasul) Malaysia, Dr. Salman Yoga S, S.Ag.,MA, Dr. Ade Irma, Bh.Sc.,MA dan Indah Rastika Sari, M.Lit (Nanjing Normal University) Tiongkok.
Seminar yang dikuti oleh 80 peserta of line dan 40 via zoomet ini Salman Yoga mengetengahkan materi dan teknik membuat konten pada teknologi media agar budaya lokal juga terangkat.

Tampil dengan setelah kemeja putih dan dasi bermotif kerrawang Gayo, ia mengetengahkan keunggulan budaya kita adalah pada kearifan dan kekhasan kekayaan budaya.

“Kekhasan dan kekayaan budaya kita sesungguhnya dapat menjadi konten yang menarik diberbagai platform teknologi komunikasi. Tinggal bagaimana mengemas dan menjadikannya sebagai produk yang berbeda dan unik”.

Ditambahkan, dengan kekhasan budaya yang berifat universal seperti Music, Fashen, Food, Art serta lainnya budaya lokal sesungguhnya mempunyai peluang sekaligus ketahanan untuk tetap eksis. Tinggal bagaimana penggiat media teknologi komunikasi mampu memproduksinya dari berbagai perspektif, jelasnya.

[SP]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.