Diskusi Kebangsaan di Aceh Tengah, Ini Pidato Irjen Pol Agung Makbul

oleh

Yang Saya Hormati,
 Bupati Aceh Tengah diwakili Sekda Aceh Tengah, Bapak Subandi AP Msi;
 Alim ulama;
 Kapolres Aceh Tengah, Bapak AKBP AKBP Nurochman Nulhakim Sik;
 Dandim diwakil Dan Unit Intel 0106/Aceh Tengah, Bapak Letda Iskandar;
 Kajari Aceh Tengah, Bapak Yovandi Yazid, SH MH;
 Ketua Pengadilan Negeri, Bapak Aswin Arief SH MH;
 Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah, Bapak Edi Kurniawan;
 Ketua Laskar Merah Putih, Bapak Tengku Alfata, beserta para pengurus;
 Para Pengurus PETA; Pengurus Komite Peralihan Aceh; dan seluruh organisasi kemasyarakatan dan kepemudaan di Aceh Tengah yang saya sayangi.

Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Puji syukur jangan pernah berhenti kita dengungkan di hati kita atas segala nikmat yang telah Allah SWT berikan kepada kita. Salawat dan salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw. Kekasih Allah. Semoga kita semua masuk ke dalam golongan Beliau di hari akhirat kelak, amin.

Saudara-saudaraku sekalian,
Kemarin, di sepanjang jalan dari Meulaboh ke Takengon, saya sangat menikmati perjalanan sekitar empat jam melintasi jalan berliku. Ini adalah perjalanan panjang yang membuka kembali kenangan-kenangan lama. Keindahan alam Aceh yang luar biasa, mulai dari pantai hingga ke pegunungan, membuat saya lebih banyak bersyukur diberikan kesempatan untuk menyaksikan keindahan alam ini. Subhanallah.

Perjalanan ini juga membuat saya berpikir tentang bagaimana seharusnya negeri ini dikelola untuk mendatangkan kemaslahatan bagi kita semua. Mudah-mudahan, Allah memberikan saya jalan untuk kembali ke Aceh. Amin.

Saudara-saudaraku semua,
Saya tidak bisa merasakan kesedihan yang saudara-saudara alami saat konflik bersenjata antara Gerakan Aceh Merdeka dan Pemerintah Indonesia saat itu. Saya hanya bisa membayangkan betapa buruknya situasi saat itu dan seharusnya tidak seorangpun merasakan hal tersebut.

Saya menyaksikan langsung situasi perang di Suriah dalam sebuah misi khusus untuk menjemput petugas kita di negeri itu. Negeri yang indah, dengan gedung pencakar langit dan jalan-jalan yang besar, hancur. Jejak kesedihan dan kepedihan tergambar di setiap penjuru negeri.

Sejarah mengajarkan kita bahwa peristiwa-peristiwa seperti ini akan terus berulang di masa mendatang. Air mata dan dendam itu terlalu sulit dilupakan. Namun juga kita diberikan Allah sebuah sifat yang, insya Allah, menjadikan sebagai diri yang lebih baik. Sifat itu adalah pemaaf, seperti Sang Pencipta. Semua tergantung pilihan kita.

Hari ini, di tengah nikmat damai yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Aceh, kita jangan berhenti untuk terus memperjuangkan perdamaian ini dengan cara yang lebih baik. Lewat pembangunan yang adil dan pendidikan untuk seluruh anak Aceh. Tentu saja ini membutuhkan peran aktif dari saudara-saudara saya yang hadir di sini. Ini juga membutuhkan energi besar. Namun saya yakin, hasil dari perjuangan itu akan sangat sebanding dengan apa yang akan dirasakan oleh anak dan cucu kita.

Saudara-saudaraku yang mulia,
Pada kesempatan ini, saya ingin mengajak kita semua untuk memahami kembali arti ucapan “Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.” Karena sering kali ucapan ini tidak kita pahami selain sekadar sapaan.

Padahal ucapan itu, “assalamualaikum,” adalah janji kita untuk menjamin keselamatan kepada orang yang kita ucapkan salam. Demikian pula sebaliknya, kita berharap balasan yang sama dari orang yang kita ucapkan salam.

Sepanjang kita mau menepati janji itu, insya Allah, tidak ada hal yang sulit. Selama kita bersungguh-sungguh mengucapkan salam itu, maka Allah akan ikut campur membantu kita memastikan keselamatan orang-orang di sekitar kita.

Mudah-mudahan pertemuan ini membawa kebaikan bagi kita semua. Membuka pintu rezeki dan berkah. Menuntun kita menjadi orang yang lebih baik. Saya berharap ini bukan pertemuan kita yang terakhir. Hanya kepada Allah kita menyandarkan segala urusan ini.
Wabillahitaufiq wal hidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Takengon, 21 Mei 2022

(Irjen Pol Dr. Agung Makbul, SH, MH)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.