Oleh : Alfi Kurnia Rizky dan Teuku Parhan*
Sejarah selalu menjadi hal penting dalam catatan perjalanan hidup umat manusia dari masa ke masa, begitu pula dengan warisan nilai-nilai budaya dalam ruang lingkup kehidupan ini, hampir semua daerah di Indonesia memiliki peradaban tersendiri bahkan tidak bisa kita pungkiri di dataran tinggi Gayo juga memiliki bukti identitas sejarah yang sangat penting bagi perjalanan sejarah berdirinya negara Indonesia, yaitu radio Rimba Raya.
Radio Rimba Raya yang dulu digunakan untuk menyiarkan ke seluruh dunia untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia masih ada, sebagai bantahan atas propaganda Belanda bahwa Indonesia sudah tidak ada, didirikan di dataran tinggi Tanah Gayo, tepatnya di Desa Rimba Raya Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah.
Sekarang seakan hanya menjadi bangunan biasa yang tidak memiliki fungsi apa pun padahal dalam bingkai sejarah, radio ini memiliki peranan yang sangat penting untuk menyampaikan berita kemerdekaan Republik Indonesia pada saat itu.
Dewasa ini semakin hari kami mencari berbagai macam informasi tentang sejarah radio Rimba Raya, namun kami seakan tidak bisa mendapatkan informasi yang jelas tentang sejarah radio Rimba Raya, tentu hal ini menandakan bahwa begitu banyak nya orang- orang kita yang kurang peduli terhadap aset lokal yang kita miliki.
Padahal jika kita pikir-pikir hal ini menjadi poin terpenting dalam sejarah peradaban lokal di Gayo.
Radio Rimba Raya lah yang dipakai untuk mengumumkan Indonesia masih ada, ketika seluruh wilayah Indonesia sudah dikuasai Belanda kembali dulu, keberadaan Indonesia dimaklumatkan kepada dunia, meski Belanda mengatakan Indonesia sudah tidak ada.
Namun, sayang nya sekarang sudah tak diperhatikan lagi, terkhusus anak milenial dan Gen – Z sekarang ini. Jangan kan anak milenial dan Gen – Z, bahkan masyarakat di sekitarnya pun sudah tidak memperhatikannya lagi.
Saat ini tugu radio Rimba Raya yang seharusnya dikenal banyak kalangan, malah menjadi asing bahkan untuk warga Bener Meriah sendiri. Mirisnya lagi tempat ini seperti bukan menjadi tempat yang bersejarah, malah menjadi tempat yang tidak terurus sama sekali. Betapa sedihnya pahlawan kemerdekaan yang telah membangun dengan jerih payah mereka.
Seharusnya, tempat ini bisa dijadikan objek wisata bagi masyarakat setempat. Namun, hingga saat ini belum ada yang memperhatikan. Jika tempat ini bisa dijaga dengan baik sudah pasti kehidupan masyrakat lokal bisa menjadi lebih baik lagi karena tempat ini bisa dijadikan museum tempat wisata untuk objek sejarah lokal yang ada di Gayo.
Kita selaku kalangan muda harus bangkit dari lamunan panjang kita agar peninggalan benda-benda sejarah di tanah kelahiran ini tidak hilang dari peradaban kehidupan umat.
Dengan adanya peran pemuda yang signifikan, seperti peran generasi muda dalam mengisi kemerdekaan, dapat menjadi suatu langkah atau pintu awal untuk menjadi lebih maju dan berkembang lagi di masa yang akan datang, terlebih di mata dunia.
Harapan kami untuk kita para generasi bangsa ini jangan hanya bermain game dan media sosial, mari kita bangkitkan serta tanamkan kobaran api semangat perjuangan para syuhada leluhur bangsa ini agar kehidupan generasi emas di masa mendatang bisa berjalan dengan baik, tanamkanlah rasa cinta terhadap budaya, bangsa dan tanah kelahiranmu. Karena sejarah mengajarkan kita untuk tidak lupa bahkan harus bisa belajar dari kejadian masa lalu agar bisa menjadi pemuda pancasila sejati.
Pemuda harus berani membela yang benar, pemuda dataran tinggi Gayo kini juga harus mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan kegiatan yang positif dan berani membela yang benar. Mari kita jaga dan lestarikan radio rimba raya ini agar bagunan ini tetap ada hingga anak cucu kita nantinya.
*Para penulis adalah peserta Pelatihan Jurnalistik yang Digelar Cabdin Bener Meriah Bekerjasama dengan LintasGAYO.co dari SMA Negeri 1 Timang Gajah