Pemuda Linge Minta Klarifikasi Tagore Atas Keaslian Mahkota Reje Linge

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Gaduhnya pembahasan tentang keaslian benda sejarah cagar budaya antara ketua Dewan Adat Gayo (DAG) Tagore dan Aktivis sosial Win Wan Nur beberapa hari ini, menimbulkan banyak reaksi di kalangan masyarakat khususnya pemerhati sejarah.

Salah satu yang memberikan perhatian khusus terhadap persoalan ini adalah Namtara, seorang pemuda dari Kampung Linge.

Kepada media ini lewat rilisnya, Namtara menyatakan bahwa dirinya mengkhawatirkan perselisihan ini menjadi kegaduhan sosial di kalangan masyarakat.

Menurutnya, karena penyelenggaraan pameran benda sejarah itu dilakoni oleh Tagore, maka selayaknya Tagore mampu memberikan penjelasan yang tuntas apa dan bagaimana status mahkota Reje Linge, yang keasliannya menjadi pokok perseteruan yang membuat kegaduhan ini.

Untuk itu, supaya polemik ini tidak terus melebar, Namtara Linge menyarankan Tagore untuk melakukan klarifikasi permasalahan ini agar tidak menjadi kegaduhan sosial tak berujung di negri berhawa sejuk ini.

“Saya pribadi sabagai pemuda asli yang bertempat tinggal di kampung Linge belum pernah sekalipun mendapatkan cerita tentang mahkota Reje Linge dari para leluhur kami,” kata Namtara, Minggu 27 Februari 2022.

“Baru dari Tagore yang kami tidak tahu bagaimana sanad dan silsilahnya dengan Linge, inilah kami baru mendengar bahwa Reje Linge punya mahkota dan mahkota itu ada pada Tagore,” tambahnya.

“Kami para generasi muda Gayo khususnya pemuda sangat mengapresiasi tututan serinen kami dari Kute Rayang, abang Win Wan Nur yang mempertanyakan keaslian mahkota Reje Linge ini,” katanya lagi.

Selaku pemuda asli Linge, Namtata melihat ini sebagai momentum baik bagi masyarakat Gayo untuk merubah paradigma terhadap sejarah Linge yang sebagiannya sangat kentara dibuat-buat dan diada adakan.

“Solusi kongkritnya pemerintah harus melakukan riset terhadap sejarah Linge dengan cara yang benar dengan pendekatan rasional alias masuk akal, sebagaimana disampaikan Win Wan Nur di RRI, bukan dengan pendekatan klenik yang tak masuk akal, agar cerita sejarah Linge dapat dibuktikan secara ilmiah dan di bukukan kemudian harapan kita dapat dimasukkan sebagai pembelajaran muatan lokal di bangku sekolah,” tandas Namtara.

[Ril]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.