MEDAN-LintasGAYO.co : Berita yang dimuat di salah satu media online berbasis di Banda Aceh yang berisi pernyataan Tagore Abubakar terkait keaslian mahkota Reje Linge yang dipamerkan di Gedung Olah Seni Takengon, menuai masalah besar dan semakin melebar.
Pernyataan Tagore Abubakar kepada wartawan media online tersebut bahwa, pihaknya sudah mendatangkan lima arkeolog dari Balar Medan (Sumatera Utara) untuk meneliti barang-barang yang dipamerkan. Ternyata adalah sebuah kebohongan besar.
Dalam pernyataannya yang dikutip oleh wartawan media tersebut, Tagore Abubakar menyatakan “Hasil tim arkeolog yang melihat langsung benda-benda yang dipamerkan ini, makanya kita berani menuliskan keterangan dalam benda tersebut. Kami tak mau menyebutkan secara serampangan tanpa fakta ilmiah.”
Koordinator Kantor Arkeologi dan Sastra BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional,) DR. Ketut Wiradnyana yang kebetulan membaca berita tersebut, memastikan bahwa apa yang disampaikan oleh Tagore Abubakar, 100% bohong.

“Bohong itu, saya pastikan Balar Medan tidak pernah melakukan apa yang disebutkan oleh Pak Tagore,” ujar Ketut dengan nada keras khas Balinya melalui sambungan telepon, Rabu 23 Februari 2022.
“Dulu benar saya pernah diajak seorang teman menyaksikan mahkota itu waktu dipamerkan di Bener Meriah beberapa tahun yang lalu. Waktu melihat mahkota itu, saya katakan itu mahkota paling jelek yang pernah saya lihat sepanjang karir saya sebagai arkeolog. Ini sepertinya buatan baru,” tambah Ketut.
Untuk itu, arkeolog yang merupakan peneliti utama Ceruk Mendale ini meminta Tagore Abubakar berhenti menyebarkan kebohongan dengan mencatut nama Balar Medan.
[Redaksi]