Hari ini, Rabu tanggal 16 Februari, hari ulang tahun (HUT) transmigrasi UPT Jagong Jeget kembali diperingati. Jika dihitung tahunnya, pada tahun 2022 ini sudah 40 tahun usia Jagong Jeget sebagai eks unit pemukiman transmigrasi.
Seperti diketahui kedatangan warga transmigrasi asal pulau Jawa datang ke Kecamatan Linge, Kabupaten Aceh Tengah adalah pada tanggal 16 Februari 1982 yang lalu.
Rombongan pertama yang datang di wilayah yang saat itu baru dibuka di tengah hutan rimba, berasal dari Kabupaten Cilacap berjumlah 52 Kepala Keluarga dipimpin oleh Kyai Chusain Turmuzie. Disusul oleh rombongan selanjutnya hingga 10 gelombang.
Saat ini Jagong Jeget telah tumbuh pesat dan mengalami banyak kemajuan. Sejak 2006 telah menjadi sebuah pemerintah Kecamatan yang maju dan berkembang.
Kini Jagong Jeget menjadi salah satu titik wilayah yang menjadi denyut nadi perkembangan ekonomi di Aceh Tengah. Wilayah berkembang ini dikenal sebagai sentra pertanian tanaman kopi arabika dan hortikultura di Kabupaten berhawa sejuk dan dingin itu.
Hadir dalam acara HUT ke 40 Transmigrasi Jagong Jeget itu antara lain Camat, Kapolsek, Danramil, Mukim dan Kepala KUA Jagong Jeget serta para tokoh transmigran Jagong Jeget, termasuk Widarno HS selaku salah satu penggagas adanya tugu Jagong Jeget yang pembuatannya dibiayai oleh salah satu anggota legeslatif Aceh dari Fraksi PKS.
Disisi Tugu dicantumkan nama-nama Kepala Keluarga yang datang secara bergelombang. Sebagaimana tercatat bahwa transmigran yang datang dari Jawa dan lokal sebanyak 10 gelombang.
Maksud dan tujuan dibangunnya tugu tersebut adalah sebagai prasasti taman edukasi dan rekreasi bagi siapapun yang datang ke Kecamatan Jagong Jeget.
(Mahbub Fauzie)