Takengon-LintasGAYO.co : Mendukung geliat pariwisata di wilayah tengah Provinsi Aceh, tepatnya di Kabupaten Aceh Tengah, Gayo Bonsai Community (GABOC) yang bernaung di bawah Rumah Bonsai (RUBI) pusat merencanakan menggelar Pameran Bonsai ke-2 di Lapangan Kantor Bupati setempat pada, Sabtu, Minggu dan Senin 25 sampai 27 Desember 2021.
Event yang mengusung tema, “Kreatifitas Seni Bonsai menuju Pesona Wisata Tanoh Gayo” itu, akan diikuti sekitar 25 orang pegiat bonsai lokal dataran tinggi Gayo dan puluhan partisipasi dari komunitas bonsai kabupaten/kota yang ada di negeri tanah rencong, Provinsi Aceh.
Penasehat GABOC, Julihan Darussalam kepada rekan media, Rabu (15/12) menyebutkan, pameran bonsai yang dipusatkan di daerah penghasil kopi Arabica terbaik di dunia itu, bakal dijadikan salah satu agenda tahunan untuk membantu Pemkab mempromosikan wisata Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Saya melihat kreatifitas kawan-kawan di Gayo ini untuk mau berkarya di seni bonsai cukup luar biasa. Apalagi kawasan hutan dan savana di daerah sejuk ini banyak tumbuh pohon-pohon langka yang cocok dijadikan bonsai,” katanha.
“Artinya, ketersediaan bahan masih cukup banyak untuk diolah menjadi sebuah karya seni bonsai”, kata lelaki yang hobi melukis dan pemilik pesanggrahan Jul’Gallery ini.
Menurutnya, komunitas yang dibangun dari satu hobi dan silaturrahmi ini, baru bisa menggelar dua kegiatanyakni, Jemur Bonsai di Taman Inen Mayak Tri (Samping Pendopo) pada akhir Desember 2020, dan Insya Allah pada Tanggal 25 s/d 27 Desember 2021 digelar di halaman Kantor Bupati Aceh Tengah secara outdoor.
Julihan berharap teman-teman komunitas serupa, baik yang di Kabupaten/Kota di Aceh dan lokal bisa hadir untuk silaturrahim, tukar pengalaman dan belajar bersama tentang banyak hal. Juga kepada masyarakat Takengon, para seniman teater, musik, perupa, LSM dan lainnya untuk ikut menyaksikan pameran bonsai di penghujung tahun 2021 ini.
“Seni bonsai adalah kreatifitas tanpa batas. Tidak pernah mau selesai-selesai, namun bisa memberikan ketenangan jiwa, kenyamanan untuk si seniman maupun orang yang mengkoleksinya. Saya hanya ingin mengajak, ayo seniman Gayo terus berkarya dan berinovasi di bidang apapun yang anda punya,” sebut Julihan yang juga wartawan Analisa ini.
Komunitas GABOC dideklarasikan lima tahun lalu, tepatnya 28 Juli 2017 di lokasi air terjun alami, kawasan hutan belantara Rusip, Kecamatan Silih Nara. Awalnya bernama Kosbi, seiring waktu berganti nama GABOC karena terdengar lebih familier ditelinga urang (Orang) Gayo.
[SP]