Banda Aceh-LintasGAYO.co : Sebuah kejadian menarik tersaji di venue Kejurnas Panjat Tebing Kelompok Umur XV, Banda Aceh ketika MC mengumumkan nama peraih perak dan perunggu nomor speed klasik kategori Youth D Putra.
Saat itu MC meneriakkan nama dua atlet kontingen Bali, Ceding Bintang Arigayo dan Xien Lintang Tuahnaru sebagai peraih perak dan perunggu.
Tiba-tiba, Andrian Kurnia Putra Wakil Sekretaris Bidang Nasional FPTI Pusat, merangsek menembus kerumunan untuk menemui para pendukung Tim Bali.
“Ini, dua pemanjat kalian ini aslinya memang dari Gayo ya?” Tanyanya.
Kebetulan yang ditanya saat itu adalah Win Wan Nur, Ketua Pengcab ISSI Aceh Tengah yang juga adalah ayah kandung dari dua pemanjat Bali peraih dua medali Kejurnas ini.
Saat Win Wan Nur mengiyakan. Om Wen, pemilik Om Wen Kopi, orangtua dari pemanjat putri Tazkiyah Salsabila Rita yang kebetulan berada di sana, langsung mengatakan, “ini bapaknya.”
Lalu secara mengejutkan, Wakil Sekretaris Bidang Nasional inipun tiba-tiba menyeletuk. “Iyoh, keta ke urang Gayo, dabuh ari manemi kite bebasa kede,” katanya.
Ternyata Andri Kurnia Putra adalah orang Gayo asal Bale Atu. Dan sejak hari pertama, dia dan Win Wan Nur sudah sering ngobrol dan bertukar cerita, tapi karena mereka berdua, saat berbahasa Indonesia, tak sedikitpun menyisakan logat Gayo, keduanya tak sadar kalau mereka sama-sama orang Gayo.
Baru setelah nama kedua atlet Bali asal Gayo ini disebutkan MC, semuanya terbuka dan akhirnya semuanya tahu kalau di FPTI Pusat, ternyata ada orang Gayo di jajaran atas pengurusnya.
Esok harinya, sang Waketum FPTI Pusat inipun baru sadar kalau mobil-mobil kopi yang parkir di seputaran stadion adalan milik dari orang-orang Gayo. Selanjutnya, dirinya pun mulai nyaman nongkrong di sana, lalu melanjutkan cerita dalam bahasa Gayo.
“Ternyata kita perlu memberi nama anak dengan nama-nama khas Gayo. Buktinya, sekarang, kalau nama dua atlet Bali itu tidak disebut, kita nggak akan sadar kalau ternyata ada banyak orang Gayo di sini,” ujarnya.
Selanjutnya cerita terus berkembang, tentang perkembangan olahraga panjat tebing di Gayo, tentang dinding murobok yang telah menghasilkan banyak atlet berprestasi dan seterusnya.
[Red]