Catatan : Mahbub Fauzie*
Kata dan kalimat apa dan yang bagaimana untuk memulai sebuah tulisan? Pertanyaan ini sering muncul saat kita mau menulis suatu naskah, baik artikel, makalah atau yang lainnya. Bingung kita, apalagi sebagai pemula dalam memulai sebuah tulisan.
Menjawab pertanyaan seperti di atas, tentunya mudahlah kita jawab segera. Tidaklah usah merasa bingung! Tulislah apa yang hendak ditulis, mulai dengan kata apa dan kalimat yang bagaimana. Itu saja, selanjutnya lihatlah kembali awal kata dan kalimat dalam catatan ini.
Tidak berlebihan kiranya kali ini saya, yang saat ini juga masih belajar menulis, ingin sedikit berbagi tentang kata apa dan kalimat yang bagaimana untuk memulai sebuah tulisan yang ingin kita buat.
Bahwa tidaklah sulit-sulit amat menentukan kata atau kalimat apa untuk dijadikan permulaan sebuah tulisan yang kita buat. Banyak cara, banyak trik dan banyak teknisnya.
Seperti orang berbicara, ceramah, ngobrol, melawak dan lain-lain. Begitulah menulis. Tinggal kita memilih kata dan kalimat apa yang kita ucapkan, begitulah kata dan kalimat awal ketika menulis.
Dari pengalaman saya menulis, dalam mencari, memilih dan menentukan kata serta kalimat sebagai pembuka sebuah tulisan yang hendak kita buat, bebas kita menentukannya. Terserahlah kita, boleh saja diawali dengan sebuah kalimat pertanyaan, seperti dalam catatan ini.
Boleh juga mengawali tulisan berupa kata-kata mutiara atau kalimat hikmah, termasuk kutipan ayat atau hadits. Saya juga sering mengutip stagman atau kata-kata orang dalam suatu kegiatan. Adakalanya saya memulai tulisan atau catatan saya dengan kata-kata atau kalimat yang langsung “to the point” atawa langsung pada sasaran.
Boleh juga memulai tulisan dengan kalimat-kalimat dialog atau tanya jawab. Dan dalam tulisan yang ‘ilmiah’ memang cendrung adanya keharusan memilih kata dan kalimat yang baku atau normatif. Seperti menguraikan latar belakang masalah.
Jelasnya, bebas kita menentukannya. Memang paparan dari pengalaman saya ini dipastikan masih membingungkan. Dan untuk sedikit berbagi literasi bacaan yang saya peroleh dari selancar google, sekilas dalam catatan ini saya paparkan tentang bagaimana cara teknis memulai sebuah tulisan.
Dari sebuah artikel dalam salah satu blog, ada diajarkan tentang cara membuat kalimat pembuka saat menulis artikel, agar seorang penulis pemula dalam menentukan kalimat pembuka itu tidak merasa bingung dan merasa kesulitan.
Pertama, awalilah kata dan kalimat pembuka tulisan kita dengan kalimat tanya. Cara pertama adalah dengan mengawalinya satu pertanyaan sesuai masalah yang ingin diuraikan, dan solusinya bisa dibahas secara seksama di dalam artikel.
Kalimat pembuka dengan awal sebuah pertanyaan juga dipercayai bisa membuat pembaca lebih penasaran. Penulis pun akan mudah merangkai kata dan kalimat selanjutnya.
Kedua, awalilah tulisan kita dengan memaparkan sebuah fakta atau peristiwa. Cara kedua ini tentu bisa dilakukan dengan mudah. Seperti kita bercerita secara lisan tentang suatu peristiwa dan fakta.
Tentu saja fakta tersebut harus berhubungan dengan topik yang ingin anda bahas. Seperti fenomena sosial kenakalan remaja, peristiwa nikah siri, kecelakaan lalu lintas, kegiatan pengajian dan lain-lain.
Adapun fakta yang terdapat di kalimat pembuka dinilai dapat membuat pembaca percaya dengan tingkat kredibilitas tulisan tersebut, dan tingkat kredibilitasannya sendiri pun dapat dipertanggung jawabkan.
Ketiga, mulailah menulis dengan kalimat yang membuka pikiran dan ingatan pembaca. Cara ini juga sangat efektif untuk menarik rasa penasaran pembaca dan memudahkan penulis, termasuk penulis pemula.
Ada berbagai macam kata yang bisa dipakai untuk melakukan hal itu. Misalnya : Apakah anda ingat …, Coba anda bayangkan …, Bagaimana bila …, Apa jadinya …, Anda harus tahu … dan lain sebagainya.
Dengan awal kata tersebut, kita atau penulis dapat menyambungnya dengan berbagai fakta mengenai masalah yang ingin dan hendak dibahas. Mengalir begitu saja, ikuti ide dan gagasan kita selanjutnya.
Keempat, memulai kalimat pembuka tulisan dengan menjelaskan latar belakang mengenai suatu masalah. Cara ini memang agak sulit, karena biasanya cara ini dipakai dalam penulisan ilmiah, seperti membuat paper, makalah, dan lain-lain.
Walaupun sedikit sulit dibanding dengan cara yang sudah dijelaskan sebelumnya, yakni cara pertama hingga cara ketiga, namun membuat kalimat pembuka dengan menyampailan latar belakang mengenai masalah terlebih dulu dapat memberikan solusi untuk anda yang masih kesulitan membuat kalimat pembuka.
Latar belakang sendiri biasanya tidak lepas dari judul artikel, ataupun mengenai masalah yang akan dibahas. Teknik ini berfokus pada masalah, lalu kemudian memaparkan fakta-fakta yang mendukung.
Adapun pendekatan untuk membuat kalimat pembuka dengan metode latar belakang, setidaknya ada tiga bagian, yaitu sebagai berikut: bagian 1, menjelaskan gambaran umum mengenai masalah; bagian 2, lanjutkan dengan data dan fakta pendukung; dan bagian 3, lebih fokus ke masalah dan memberikan solusi untuk
Kelima, mengawali sebuah tulisan dengan menjelaskan kata yang ada pada topik. Cara terakhir yang bisa digunakan untuk membuat kalimat pembuka adalah dengan menjelaskan kata yang ada pada topik.
Cara ini lebih mudah dilakukan, sebab berkaitan langsung dengan topik, artinya to-the-point. Misalkan topik tulisan mengenai “Pandangan Islam Tentang Pernikahan.”
Maka kalimat pembukanya dapat kita mulai dengan: “Islam memandang bahwa pernikahan merupakan sesuatu yang luhur dan sakral, bermakna ibadah kepada Allah, mengikuti Sunnah Rasulullah dan dilaksanakan atas dasar keikhlasan, tanggungjawab, dan mengikuti ketentuan-ketentuan hukum yang harus diindahkan.”
Demikian, semoga ulasan singkat ini bermanfaat bagi kita, peminat dan yang ingin memulai menulis. Kuntowijoyo, sastrawan, budayawan dan sejarawan yang banyak menulis mengatakan bahwa cara ingin dan supaya bisa menulis adalah: menulis, menulis dan menulis!
Karena itu, dengan “Bismilah,” maka dengan niat ikhlas untuk menulis, tidak perlu pening dan bingung, tentukanlah pilihan kata dan kalimat pembuka mengawali tulisan anda! Mudah mengawali, mudah selanjutnya…. Insya Allah.
*Alfakir yang masih terus belajar menulis
https://lintasgayo.co/2021/08/25/menulis-bukan-untuk-ujub-dan-riya-5/