Oleh : Kausara Usman, S.Sos.I.M.Pd*
Bagi setiap umat islam dalam setiap setahun sekali ditemukan salah satu bulan yaitu bulan Ramadhan. Bulan Ramadhan adalah bulan yang didalamnya melaksanakan perintah untuk berpuasa selama 29 atau 30 hari.
Selain berpuasa bagi setiap mukmin baik laki-laki dan perempuan dianjurkan diisi kegiatan yang lain berupa, tadarrus Al-Quran, shadaqah dan menambah amalan-amalan lain dan tak terhitung berapa jumlah pahala yang diberikan oleh Allah SWT, dan telah memenuhi syarat-syarat untuk melakukan ibadah di bulan Ramadhan tersebut.
Secara defenisi Keistimewaan bulan Ramadan bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surah Al-Baqarah ayat 183 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa.”- (Al-Baqarah 2: 183).
Secara defenisi diatas dapat dijelaskan bahwa yang diwajibkan berpuasa adalah orang-orang yang beriman yang tujuan akhirnya Ramadhan adalah menjadi insan-insan yang taqwa diantara kamu.
Kalau didefenisikan Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan).
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.
Jadi jelaslah bahwa beriman itu menjadi tiga dimensi di fahami tiga filosofi yaitu hati, lisan dan amal perbuatan sehari-hari. Di bulan Ramadhan ini sering kita melihat hamba manusia ada yang sungguh-sungguh melaksanakan ibadah, ada yang hanya di bulan Ramadhan saja beribadah dan ada juga di bulan Ramadhan ia bersungguh-sungguh melaksanakan ibadah dan setelah selesai ibadah Ramadhan .
Insan berarti manusia dalam arti yang sebenarnya.Insan tidak menunjuk pada manusia biologis. Insan lebih terkait dengan kualitas luhur kemanusiaan. Ali Shari’ati menyatakan bahwa,”tidak semua manusia adalah insan, namun mereka mempunyai potensialitas untuk mencapai tingkatan kemanusiaan yang lebih tinggi (https://brainly.co.id/).
Ramadhan adalah bulan yang mulia dan sangat dirindukan bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan manusia bisa menjadi lebih tinggi derajatnya sesuai dengan amal dan perbuatan yang dilakukan dalam bulan ramdhan. Dan di bulan Ramadhan juga bermacam-macam tipe insan yang melaksanakan ibadah di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan merupakan bulan Pendidikan untuk menuju aktualiasi di sebelas bulan berikutnya, beruntunglah orang yang memanfaatkan bulan Ramadhan dan merugilah orang yang melalaikan ibadah dibulan Ramadhan.
Dari amatan kita seharai-hari dapat kita katagorikan dan kita kelompokkan bagaimana manusia atau insan dalam melaksanakan ibadah dibulan Ramadhan menjadi empat tipe yaitu:
a. Tipe masa bodoh
Manusia yang seperti ini adalah golongan yang sangat rugi, karena bulan ramdhan hanya numpang lewat saja bagi dia. Manusia yang seperti ini dia menganggap bahwa bulan Ramadhan itu sama saja dengan bulan-bulan yang yang lainnya.
b. Tipe penyakit
Tipe yang seperti ini bahwa Ketika datang bulan Ramadhan ia begitu taat dan patuh dalam menjalankan ibadah dalam bulan Ramadhan, namun setelah bulan Ramadhan selesai ia Kembali kepada habitat aslinya.
c. Tipe Rutinitas (seperti biasa)
Maksudnya tipe ini bahwa ibadah Ramadhan merupakan rutinitas setiap tahunnya tanpa menambah ibadah lainnya selain puasa, dan tidak memanfaatkan ibadah puasa sebagai ladang pahala untuk beribadah dan hanya beribadah seperti biasa.
d. Tipe Istiqamah dan tawaddu
Tipe seperti inilah yang sangat dirindukan karean ibadah Ramadhan adalah bulan yang harus di manfaatkan, karena bulan yang sangat ditunggu-tunggu bagi dia, selain di bulan Ramadhan ia juga taat beribadah apalagi di bulan Ramadhan. Khsusus di bulan Ramadhan ia menambah ibadah lain yang bermanfaat bagi dia selain ibadah puasa.
Tipe seperti ini juga tercermin dari aplikasinya setelah selesai bulan Ramadhan selalu taat dan istiqamah dalam melaksanakan ibadah dalam kehidupannya sehari-hari.
Pada intinya bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia, jangan di biarkan begitu saja lewat, manfaatkan sebagaimana seperti biasa menambah amalan-amalan yang memberi manfaat bagi diri sendiri bukan karena ada sesuatu yang menyebabkan kita berpuasa dan beramal ibadah di bulan Ramadhan.
Ramadhan juga nantinya mengembalikan manusia menjadi fitrah atau Kembali suci dari segala amal buruk seperti anak yang terlahir Kembali ke bumi jangan kotori dengan hal-hal perbuatan yang tidak bermanfaat, sesuai dengan hadist nabi artinya :
Telah datang kepada kalian Ramadan, bulan mubarak (bulan yang diberkahi). Allah mewajibkan atas kalian berpuasa padanya. Pintu-pintu surga dibuka padanya. Pintu-pintu jahim (neraka) ditutup. Setan-setan dibelenggu. Di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik dibandingkan 1000 bulan. Siapa yang dihalangi dari kebaikannya, maka sungguh ia terhalangi.” (HR. Ahmad).
Begitu besar manfaat dari bulan Ramadhan itu berbagai macam tawaran yang baik-baik kepada kita seperti hadist diatas adanya pintu-pintu surga dibuka, bulan yang diberkahi, dan malam seribu bulan dan masih banyak lagi ibadah-ibadah lainnya yanga sangat memberi arti bagi kita semua, dan kesemuanya itu Kembali kepada kita bagaimana seharusnya kita memanfaatkan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya.
*Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Washliyah Aceh Tengah