TAKENGON-LintasGAYO.co : Gayo merupakan salah satu Suku yang berada di pedalaman provinsi paling ujung barat di Nusantara yang terdiri dari Gayo Lut, Gayo Deret, Gayo Lues, Gayo Kalul dan Lukup Serbejadi.
Gayo memiliki ragam budaya yang menarik, khususnya dalam bentuk tarian, kerajinan dan perayaan atau kenduri. Sejak dahulu, adat budaya Gayo selalu di sesuaikan dengan nilai-nilai Agama Islam.
Dari itu, lahir pepatah Gayo yang mengatakan Agama Urum Edet Lagu Zet Urum Sipet, Agama iberet Senuen dan Budaya bubun Kin Peger, jadi tidak terpisahkan antara agama seni dan budaya itu sendiri.
Menjaga kondisi dan fakta di atas pantas kiranya kita memberikan perhatian lebih terhadap permasalahan tersebut dan inilah yang menjadi latar belakang sebagian kalangan yang tergabung dari beberapa organisasi di antaranya KNPI-Sanggar Pegayon-R2 Production dan Juga LTC (Lut Tawar Caffe dan resto), KPBG (Komunitas Peduli Budaya Gayo) dan Alkaysan, akan menyelenggarakan kegiatan kolaborasi aksi seni modern dan tradisi (KOASMOTA) di Lut Tawar Cafe dan resto dengan tema Guitar Concern Spesial Performance.
Penggagas acara tersebut, Boby Wan Prinu T, Sabtu 13 Maret 2021 mengatakan kegiatan ini akan berlangsung pada Minggu 14 Maret 2021 pukul 13.00 sampai dengan selesai.
“Harapan dengan adanya kolaborasi antara seni tradisi dan musik modern para generasi muda Gayo kembali dapat mencintai dan mempelajari seni tradisi yang dibalut dengan cara modern di era generasi milenial,” katanya.
Guitar Concert ini kata dia lagi akan diisi oleh seniman-seniman Gayo diantanya, Joel Tampeng, Hardy AK dan Bayak. “Untuk Joel Tampeng sendiri merupakan gitaris asal Gayo yang kini berkiprah di nasional bersama grup Sawung Jabo,” tandasnya.
[Darmawan]
