Oleh : Wahlul Zikra*
Tak pernah disangka sebelumnya ternyata Indonesia berada pada peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah plastik terbanyak di dunia setelah negeri Tirai Bambu.
Ini bukanlah hal yang mengejutkan lagi bagi masyarakat Indonesia karena mereka setiap hari menyaksikan langsung bagaimana penggunaan plastik di negaranya. Setiap tahunnya Indonesia menghasilkan sekitar 3,2 juta ton sampah plastik.
Tentu saja bukan angka yang sedikit untuk limbah plastik dan sebagian besar dari limbah ini akan berakhir di lautan karena tidak terolah dengan baik.
Jika kita rata-ratakan dengan jumlah penduduk yang ada di Indonesia, maka setiap masyarakat akan menanggung sekitar 17,2 kg sampah perorangnya. Setiap tahunnya angka ini akan terus bertambah banyak dan kerusakan lingkungan yang akan ditimbulkan berbanding lurus dengan kenaikan jumlah limbah plastik yang dihasilkan.
Peristiwa akan menimbulkan tanda tanya di benak kita sebagai masyarakat. Kenapa Imdonesia bisa menghasilkan limbah plastik yang sangat banyak? Pengaruh apa yang diberikannya dalam kehidupan kedepan? Dua pertanyaan ini dirasa cukup untuk mewakilkan keadaan yang terjadi saat ini.
Pada kesempatan ini penulis akan mencoba menguraikan secara jelas tentang Limbah Sampah Plastik yang Mengancam Kelestarian Lingkungan.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan meledaknya limbah plastik yang dihasilkan oleh Indonesia. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat mengenai dampak dari limbah plastik. Jumlah penduduk Indonesia yang memang cukup tinggi yang hampir menyentuh angka 270 juta jiwa.
Dengan banyaknya jumlah penduduk dan kurangnya kesadaran masyarakat, tentu saja akan menambah jumlah limbah yang dihasilkan setiap tahunnya. Banyak masyarakat yang tidak pernah mendapatkan edukasi mengenai hal ini sehingga mereka menggunakan plastik sesuka hatinya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika dilihat, tidak hanya kesadarannya saja yang kurang akan tetapi juga tidak ada kepedulian dari masyarakat akan hal ini.
Banyak masyarakat yang sudah tau dan sadar mengenai dampak yang akan ditimbulkan kedepannya. Namun, kebanyakan dari mereka lebih memilih tutup mata tentang semua ini.
Plastik adalah salah satu limbah yang sangat susah di uraikan. butuh waktu ratusan tahun untuk menguraikannya. Oleh karena itu, dengan penggunanan plastik maka akan membuat sampah-sampahnya menumpuk dan menggangu lingkungan sekitar.
Seperti kita ketahui bersama penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari memang dinilai efisien dan praktis. Namun, dibalik semua itu ada kehancuran besar yang mengancam kelestarian ekosistem di masa yang akan datang. Semua ini kembali lagi ke kepribadian kita masing-masing, haruskah kita lebih memilih kemudahan sesaat dengan mengorbankan kehancuran ekosistem di masa yang akan datang.
Selain faktor di atas, melimpahnya limbah plastik ini juga disebabkan karena kurang maksimalnya daur ulang sampah di Indonesia. Dalam daur ulang ini banyak kendala yang didapat sehingga menyebabkan kurang maksimalnya dalam pengolahan sampah plastik.
Kurangnya sarana dan prasana adalah salah satu kendala yang didapat. Jumlah penggunaan sampah di kota-kota besar bisa dikatakan sangat banyak. Namun, sarana dan prasarana yang tersedia tidak sebanding dengan sampah yang dihasilkan setiap hari.
Sehingga menyebabkan banyak sampah-sampah plastik yang terbengkelai tak terdaur ulang. Selain itu, kurangnya tenaga profesional atau tenaga ahli juga berpengaruh dalam pengelolaan sampah plastik ini. Daur ulang limbah plastik tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
Karena ada beberapa keahlian yang memang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah ini. Tetapi, bukan berarti kita tidak bisa ikut serta dalam menangani limbah plastik ini. Yang dibutuhkan saat ini adalah kemauan bukan hanya sekedar kemampuan, sebab ketika kemauan telah ada pasti akan ada jalan yang terbuka.
Perlu kita ketahui ancaman yang diberikan dari limbah plastik ini tidaklah bisa dipandang sebelah mata. Tidak hanya manusia saja yang merasakan akibatnya, hewan-hewan lain juga akan ikut menanggung resikonya.
Racun-racun partikel plastik yang masuk kedalam tanah membunuh hewan-hewan dalam tanah yang bertindak sebagai pengurai dalam ekosistem. Selain itu, plastik yang masuk kedalam tanah dapat menyebabkan kurangnya tingkat kesuburan tanah karena plastik dapat menghambat sirkulasi udara di dalam tanah dan juga menghalangi ruang gerak hewan dalam tanah yang mampu menyuburkan tanah.
Plastik adalah benda ringan yang mudah di terbangkan dan dibawa oleh air menuju ke lautan luas. Plastik yang tersangkut disungai ataupun selokan akan memnyebabkan terjadinya penyumbatan. Sehingga ketika musim hujan tiba kita akan merasakan dampaknya.
Sedangkan plastik yang sampai ke laut, akan menggannggu ekosistem yang ada disana. Hewan laut seperti Lumba-lumba, Paus, penyu dan beberapa hewan lainnya banyak yang menganggap plastik sebagai makanan. Ketika hewan-hewan ini memakannya, maka plastik ini tidak diuraikan sehingga banyak hewan yang mati.
Setelah hewan ini mati, plastik yang ada di dalam tubuhnya juga tidak dapat terurai sehingga menjadi racun bagi hewan lainnya. Tentunya masih banyak dampak buruk lain yang diberikan oleh limbah plastik ini.
Menanggapi hal ini, berbagai cara telah dilakukan pemerintah Indonesia sebagai upaya untuk menurunkan penggunaan plastik dalam kehidupan di Indonesia. Salah satunya dengan menerapkan aturan plastik berbayar yang mulai diterapkan pada tahun 2016.
Namun, aturan ini sempat menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Sehingga pemerintah terus mengkaji mengenai aturan ini. Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga membuat aturan untuk mewajibkan toko-toko menyediakan plastik yang ramah lingkungan. Aturan ini dituangkan dalam Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah.
Dalam situasi pandemi yang sedang terjadi saat ini tidak membuat semangat indonesia turun dalam menangani limbah plastik. Banyak aturan-aturan presiden yang dibuat khusus untuk penanganan sampah.
Bahkan, Indonesia saat ini telah tergabung dalam Global Plastic Action Partnership, yaitu sebuah platform kolaborasi piblik-swasta baru yang diluncurkan di World Economic Forum tahun lalu. Ini semua dilakukan karena Indonesia memiliki tekad untuk menurunkan limbah plastik sebesar 70% pada tahun 2025 nantinya.
Visi ini adalah bentuk langkah lebih jauh untuk mewujudkan Indonesia bebas limbah plastik pada tahun 2040 nantinya. Pemerintah tidak bisa mewujudkan semua impian ini jika tidak mendapat dukungan dari masyarakatnya. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama ikut andil dalam menyemarakkan gerakan Indonesia bebas limbah plastik.
Tidak ada yang mustahil selagi kita masih mau berusaha untuk mewujudkannya. Mari kita bentuk suatu integritas dan mengindikasikan diri sebagai salah satu bagian dari perjuangan ini.
*Mahasiswa Asal Aceh Selatan






