Angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Aceh Tengah hingga akhir Desember 2020 terus mengalami penurunan. Angka kasus yang sempat melonjak pada November 2020, berhasil di tekan di penghujung tahun 2020 ini.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Aceh Tengah, dr. Yunasri, M.Kes, Minggu 27 Desember 2020 mengatakan, kedisiplinan menjadi kunci sukses warga di Dataran Tinggi Gayo ini menekan angka kasus.
“Intinya kedisiplinan, semua ujung-ujungnya bagaimana kepedulian masyarakat mematuhi Protokol Kesehatan dengan selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak,” kata Yunasri.
Ia mengatakan, saat ini kepedulian warga Aceh Tengah terhadap Covid-19 berangsur tumbuh, meski sebagian masih acuh. “Itu wajar, dan kita terus berupaya mengingatkan masyarakat kita,” ujarnya.
Dikatakan lagi, hingga di bulan Desember 2020 ini, angka kasus di Aceh Tengah hanya tercatat 31 kasus, berbeda di bulan sebelumnya mencapai 75 kasus yang merupakan angka tertinggi di Kabupaten Aceh Tengah.
“Kalau kita hitung jumlah kasus konfirmasi per bulannya, di bulan Juli ada 7 kasus, kemudian 17 kasus di bulan Agustus, September ada 53 kasus dan Oktober 75 kasus, November 731 kasus dan Desember ini turun hanya 16 kasus,” terang Yunasri.
“Walau kita sempat menekan angka kasus di dari Maret hingga Juni dengan status zero case, namun di bulan Juli, virus yang berasal dari Wuhan China ini, mulai masuk ke Aceh Tengah,” tambah Yunasri.
Pos Pantau Masih Aktif
Selain kedisiplinan kata Yunasri lagi, Kabupaten Aceh Tengah sejak Maret hingga Desember 2020 ini, masih mengaktifkan pos pemantauan orang yang keluar masuk ke Kabupaten Aceh Tengah.
Menurutnya, pos pemantauan ini, satu-satunya di Aceh yang masih berjalan. “Awal-awal Covid-19 merebak di Aceh, semua perbatasan ada pos penjagaan, kita juga buat, dan masih berlangsung sampai sekarang,” katanya.
Pos pemantauan itu kata Yunasri lagi, masih akan terus berjalan hingga adanya vaksin Covid-19. “Hasil evaluasi bersama Bupati kemarin, pos pemantauan masih terus ada hingga adanya vaksin,” tegas Yunasri.
Optimalkan Satgas Kecamatan dan Kampung
Lain lagi, Yunasti menjelaskan, selain Satgas Kabupaten yang bekerja secara kontinu, Aceh Tengah juga terus mengoptimalkan peran Satgas Kecamatan dan Satgas di Kampung-Kampung.
Karena menurutnya, semua orang yang datang ke Aceh Tengah itu akan berada dalam suatu wilayah baik kecamatan dan Kampung.
“Terlebih, ini menjelang libur tahub baru, dimana Aceh Tengah menjadi salah satu tujuan warga untuk beibur jadi peran dari Satgas Kecamatan dan Kampung. Disinilah kita perkuat, dan Alhamdulillah angka kasus terus turun,” katanya.
Program Prioritas
Dikatakan lagi, selain langkah-langkah yang telah diambil tadi, program prioritas lainnya yang menjadi fokus Kabupaten Aceh Tengah menekan angka kesakitan kasus konfirmasi positif Covid-19 adalah lewat program Gerakan Sejuta Masker (Gema), Gerakan Nakes Cegah Covid-19 (Gencar) dan program Gerakan Masker Sekolah (Gemas).
“Ketiga program ini dicanangkan oleh Provinsi Aceh, dan kita sudah mengimutinya, terbukti gerakan masker ini menjadi kunci sukses Aceh dalam menurunkan angka kasus, tak terkecuali Aceh Tengah,” terang Yunasri.
Lain lagi, ujar dia pengoptimalan pemeriksaan SWAB yang dimiliki oleh Pemkab Aceh Tengah. “Ini penting, dengan pemeriksaan SWAB 25 orang perhari, sesuai standar WHO, juga berhasil menurunkan status zonasi Aceh Tengah dari Oranye ke Zona Kuning,” terangnya.
“Intinya kedisiplinan kita, jika kita semua sadar bahwa penyebaran Covid-19 itu dapat diputus dengan cara mengikuti Protokol Kesehatan, maka sebelum adanya Vaksin pun kemungkinan besar Covid-19 cepat diangkat Allah SWT,” demikian Yunasri menimpali.
[Darmawan]