Pentingnya Pendidikan Islam Dalam Keluarga

oleh

Oleh : Amirul Hasan, S.Ag*

Keluarga merupakan pendidikan yang pertama yang didapat oleh anak. Lingkungan pendidikan yang pertama membawa pengaruh terhadap anak untuk melanjutkan pendidikan yang akan dialaminya di sekolah dan di masyarakat, dengan kata lain bahwa peran keluarga adalah suatu kewajiban yang harus diberikan kepada anaknya untuk membentuk kepribadian bagi anaknya, baik di lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.

Motivasi pendidikan keluarga semata-mata demi cinta kasih sayang, dimana di dalamnya terdapat suasana cinta. Inilah proses pendidikan berlangsung selama anak-anak itu dalam tanggung jawab orang tua/ keluarga. Mereka tidak hanya berkewajiban mendidik atau menyekolahkan anaknya ke sebuah lembaga pendidikan.

Akan tetapi mereka juga diamati Allah Swt untuk menjadikan anak- anaknya bertaqwa serta taat beribadah sesuai dengan ketentuan yang telah diatur dalam Al- Qur’an dan Hadits.

Allah Swt berfiman dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6: “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Keluarga adalah suatu institusi yang terbentuk karena suatu ikatan perkawinan antara sepasang suami istri untuk hidup bersama dalam membina mahligai rumah tangga untuk mencapai keluarga sakinah dalam lindungan dan ridha Allah SWT.

Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang bersifat informal, yaitu pendidikan yang tidak mempunyai program yang jelas dan resmi, selain itu keluarga juga merupakan lembaga yang bersifat kodrati, karena terdapatnya hubungan darah.

Keluarga merupakan persekutuan hidup terkecil dari masyarakat yang luas. Keluarga merupakan ladang terbaik dalam penyemaian nilai-nilai agama. Pendidikan dan penanaman nilai-nilai agama harus diberikan kepada anak sedini mungkin, salah satunya melalui keluarga sebagai tempat pendidikan pertama yang dikenal oleh anak.

Tanggung jawab orang tua terhadap anak tampil dalam bentuk yang bermacam-macam. Allah Swt berfiman dalam Al-Qur’an surat Al-Kahfi ayat 46 : “Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.

Dalam hal ini orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga sesuai sabda Rasulullah Nabi Muhammad SAW bersabda : Setiap bayi yang lahir adalah fitrah maka kedua orang tuanya lah yang menjadikan ia Yahudi dan Nashrani. (HR. Bukhari).

Orang tua seharusnya tidak hanya menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak mereka kepada pihak lembaga pendidikan atau sekolah, akan tetapi mereka harus lebih memperhatikan pendidikan anak-anak mereka di lingkungan keluarga mereka, karena keluarga merupakan faktor yang utama di dalam proses pembentukan kepribadian sang anak.

Orang tua merupakan pribadi yang sering ditiru anak-anaknya, kalau prilaku orang tua baik. Dengan demikian keteladanan yang baik merupakan salah satu kiat yang harus diterapkan dalam mendidik anak. Anak yang sholeh bukan hanya anak yang berdo’a untuk orang tuanya saja, akan tetapi anak sholeh adalah anak yang berusaha secara maksimal melaksanakan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk melaksanakan ajaran Islam, seorang anak harus dilatih sejak dini dalam praktik pelaksanaan ajaran Islam seperti : shalat, puasa, dan menutup aurat bagi wanita. Dari sini jelas bahwa perkembangan kepribadian anak bermula dari keluarga, dengan cara anak mengambil nilai-nilai yang ditanamkan orang tua baik secara sadar maupun tidak sadar.

Begitupun dengan pemakaian jilbab bagi sang anak kalau tidak ada dorongan dari orang tua anak tersebut akan sedih, maka peran keluargalah yang harus memberikan masukan, motivasi dan bimbingan kepada anak.

Orang tua memberikan masukan kepada anak-anaknya agar kalau keluar rumah harus memakai jilbab, karena Islam menganjurkan sebaiknya bagi perempuan harus memakai jilbab. Allah Swt berfiman dalam Al-Qur’an surat Al-Furqan ayat 74: “Dan Orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertaqwa.’’

Pelaksanaan pendidikan agama dalam lingkungan keluarga kaitannya dengan pembentukan akhlak adalah dengan melaksanakan pendidikan agama yang disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan si anak.

Bentuk pelaksanaan pendidikan selain dengan memberikan secara teoritis tentang akhlak juga harus disertai dengan contoh tauladan kepada anak oleh orangtua, maka faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan agama dalam keluarga terdiri dari faktor internal yaitu faktor yang berasal dari lingkungan keluarga itu sendiri seperti kondisi keluarga yang harmonis atau tidak, tidak berjalannya fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga, baik ayah, ibu dan anak, tingkat ekonomi keluarga yang rendah dan sebagainya.

Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar lingkungan keluarga yaitu masyarakat, lingkungan sosial, dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Secara umum prinsip pendidikan mempunyai pengertian suatu haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan pendidikan keluarga, strategi dapat diartikan sebagai pola-pola kegiatan ayah-anak dalam perwujudan pendidikan agama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Allah Swt berfiman dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 83 : “Dan ingatlah ketika kami mengambil janji dari Bani Israil,” Janganlah kamu menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah sholat dan tunaikanlah zakat,” Tetapi kemudian kamu berpaling mengingkari kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu masih menjadi pembangkang.

Fungsi pendidikan Islam dalam membina keluarga merupakan suatu proses untuk membimbing anak menjadi orang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Oleh karena itu, manusia membutuhkan pendidikan secara optimal agar mampu mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Akan tetapi, kegiatan pengajaran tersebut mempunyai prinsip tersendiri dalam usaha mencapai tujuan pengajaran.

Namun demikian, prinsip-prinsip pendidikan semua pendidikan sama saja, termasuk terhadap prinsip pendidikan anak. Hal tersebut dikarenakan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan. Orang tua yang menciptakan guna membelajarkan anak didik. Orang tua yang mengajar dan anak didik yang belajar.

Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah interaksi edukatif dengan memanfaatkan keluarga sebagai mediumnya. Di sana semua bentuk pendidikan diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengetahuan yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.

Sebagai orang tua tentunya sudah menyadari apa yang sebaiknya dilakukan untuk mencapai kondisi belajar mengajar yang dapat mengantarkan anak-anak kepada kebaikan. Di sini tentu saja tugas orang tua berusaha menciptakan suasana yang menggairahkan dan menyenangkan bagi anaknya.

Oleh karena itu, memberikan pengetahuan agama bagi seorang anak menghendaki hadirnya sejumlah prinsip pendidikan. Sebab belajar tidak selamanya memerlukan seorang guru. Cukup banyak aktifitas yang dilakukan seorang anak di luar dari keterlibatan guru. Belajar di rumah cenderung menyendiri dan tidak terlalu banyak mengharapkan bantuan dari orang lain, apalagi aktifitas itu berkenaan dengan kegiatan membaca sebuah buku.

Sebenarnya menyangkut dengan memberikan pendidikan kepada anak pada hakikatnya merupakan suatu proses yaitu mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar anak-anak, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak-anak melakukan belajar.

Zakiyah Daradjat merumuskan prinsip-prinsip pendidikan anak sebagai berikut:

Pertama, Memelihara dan membesarkan anak. Inilah prinsip paling sederhana dan merupakan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia.

Kedua, Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmani maupun rohani, dari berbagai penyakit dan dari penyelewengan kehidupan dan dari tujuan hidup yang sesuai dengan falsafah hidup dan agama yang dianutnya.

Ketiga, Memberikan pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperoleh peluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dan setinggi mungkin yang dapat dicapainya.

Keempat, Membahagiakan anak baik dunia maupun akhirat, sesuai dengan pandangan dan tujuan hidup muslim.

Dari uraian di atas dapat digambarkan bahwa, dalam menerapkan pendidikan Islam juga harus menggunakan prinsip yang sama dengan pendidikan lainnya. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan pendidikan, maka digunakan prinsip pendidikan yang berlaku secara umum guna tercapainya tujuan pendidikan tersebut.

Keluarga mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik dalam lingkungan masyarakat Muslim maupun non Muslim. Karena keluarga merupakan tempat pertumbuhan anak yang pertama di mana dia mendapatkan pengaruh dari keluarga itu sendiri.

Sebab pada masa tersebut apa yang ditanamkan dalam diri anak akan sangat membekas sehingga tak mudah hilang atau berubah. Dari sini keluarga mempunyai peranan besar dalam pembangunan masyarakat.

Pendidikan keluarga ialah suatu usaha seseorang atau orang tua kepada orang lain dalam membimbing agar seseorang itu berkembang secara maksimal. Baik yang diselenggarakan oleh keluarga, sekolah dan masyarakat yang mencakup pembinaan aspek jasmani maupun rohani.

Pendidikan agama ialah pendidikan yang mencakup penanaman nilai-nilai keagamaan dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing. Pendidikan agama harus ditanamkan pada anak sedini mungkin, bahkan saat anak masih dalam kandungan.

Dalam pandangan Islam, manusia lahir dengan membawa fitrah keagamaan yang harus dikembangkan lebih optimal yaitu oleh orang tua sebagai pendidik pertama dan utama, agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa pada Tuhan-nya.

*Penghulu Muda dan Kepala KUA Kecamatan Simeulu Tengah Kabupaten Simeulu, Aceh


Ikuti channel kami, jangan lupa subscribe :

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.