TAKENGON-LintasGAYO.co : Kabupaten Aceh Tengah masih berada dalam zona oranye dalam zonasi resiko penyebaran Covid-19.
Hal itu diperkuat dengan data yang baru diperbaharui oleh Satuan Tugas Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Nasional per 6 September 2020.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Covid-19 Aceh Tengah, dr. Yunasri, M.Kes, Kamis malam 10 September 2020.
“Kita masih masuk ke dalam zona oranye, belum berubah,” katanya menjawab LintasGAYO.co.
Menurut Yunasri, ada penambahan kasus positif di Aceh Tengah yang membuat zona tersebut belum berubah ke kuning maupun hijau.
Hal itu katanya, akan menjadi bahan evaluasi dari pimpinan daerah dalam hal ini, Bupati untuk mengambil langkah-langkah konkrit dalam menurunkan angka positif maupun memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
“Kajian zona ini, juga akan di evaluasi kembali, termasuk sebagaimana perintah dari Bupati beberapa waktu lalu, untuk membuatkan zonasi per Kecamatan. Agar kita semakin tahu, kecamatan mana yang terpapar, mana yang tidak,” ujarnya.
Disampaikan lagi, hingga hari ini terdapat 35 kasus positif Covid-19 di Aceh Tengah, 12 orang masih menjalani karantina, 21 orang sembuh dan 2 meninggal dunia.
“Data ini termasuk 10 tambahan kasus baru yang baru kita terima kemarin. Data ini merupakan spesimen SWAB yang diambil pada 28 Agustus 2020 dan baru keluar hasilnya pada 9 September kemarin,” terang Yunasri.
Melihat, rentang waktu pengambilan SWAB dan hasil yang diterima cukup lama kata Yunasri lagi, Aceh Tengah sudah memesan alat RT-PCR untuk pengujian SWAB.
“Jika kita lihat, kondisi saat ini, Aceh Tengah sudah layak memiliki alat RT-PCR, terlebih lagi, karena Rumah Sakit Datu Beru yang termasuk RS Regional di wilayah tengah Aceh,” katanya.
Hal itu kemudian diperkuat lagi dengan kunjungan Kepala Balitbangkes Aceh ke Takengon menemui Bupati Aceh Tengah, beberapa waktu lalu.
“Dalam kesempatan itu, Balitbangkes Aceh mensupport Aceh Tengah punya alat PCR sendiri, guna mendukung pemeriksaan SWAB di wilayah Tengah, saat bertemu Bupati mereka bersedia membantu alat Viral Transport Medium (VTM) nya,” demikian Yunasri.
[Darmawan]
Ikuti channel kami, jangan lupa subscribe :