Antisipasi Harga Kopi Anjlok, Aceh Tengah Resmi Tambah 3 Sistem Resi Gudang

oleh

TAKENGON-LintasGAYO.co : Tiga tambahan Sistem Resi Gudang (SRG) resmi beroperasi di Aceh Tengah, setelah Bupati Aceh Tengah menerima sertifikat perizinan 3 gudang dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Rabu 15 Juli 2020.

Penyerahan sertifikat izin penyelenggaran SRG ini dilakukan oleh Kepala Bagian Penguatan dan Pemberdayaan SRG Bappebti, Yuli Edi Subagio Aries kepada Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar.

Dengan tambahan 3 SRG itu, kini Aceh Tengah telah nemiliki 5 SRG yang aktif beroperasi. Ketiga SRG itu adalah, PT Meukat Komoditi Gayo, Koperasi Arinagata dan Koperasi Gayo Megah Berseri.

Yuli Edi dalam kesempatan itu mengatakan, bahwa pengurusan perizinan dari 3 gudang dan pengelola gudang baru ini cukup cepat. Hal itu, dilakukan lantaran ada masalah krusial dari kopi Gayo tang terhambat ekspornya lantaran sejumlah negara di Amerika dan Eropa melakukan lockdown akibat Pandemi Covid-19.

“Disini bingung semua, bagaimana mau menjual kopi arabika Gayo yang kini menjadi komoditi terkenal di seluruh dunia,” kata Edi Yuli.

“Salah satu solusinya adalah memasukkan barang ke gudang atau menunda penjualan sambil menunggu harga naik,” tambahnya.

Ia mengaku sebenarnya mau menangani SRG yang ada di Bener Meriah, lalu ada permintaan dari Aceh Tengah, kemudian setelah melakukan komunikasi dengan pelaku di Aceh Tengah, dan setelah syarat-syarat diberikan, seminggu kemudian sudah masuk.

“Ini cukup cepat, dokumen yang masuk banyak dan persyaratannya sudah lengkap 80 persen. Kemudian kita lakukan penilaian, dan ternyata layak. Awalnya diusulkan tambahan 4 gudang dan yang disetujui 3 gudang,” katanya.

Ia berpesan, mengelola gudang itu tidak gampang, untuk itu dibutuhkan pengelola yang baik. Dan pihaknya akan terus melakukan pengawasan.

Sementara itu, Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar dalam kesempatan itu mengatakan pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan harga kopi karena terhambatnya pengiriman ekspor.

“Pemkab Aceh Tengah mencari beberapa solusi, salah satunya melalui pemanfaatan resi gudang. Aceh Tengah sudah punya 2 SRG yang dikelola Ketiara, namun itu belum cukup, butuh penambahan,” kata Shabela.

“Kita awalnya mengusulkan penambahan 7 SRG, dan alhamdulillah hari ini telah disetujui 3 gudang dan pengusulan tambahan ini merupakan proses cepat yang pernah dilakukan oleh Bappebti,” tambah Shabela.

Shabela mengharapkan pengelola SRG untuk bekerja maksimal, mengingat masa panen raya akan tiba sebentar lagi.  “Kami harap pengelola SRG bekerja optimal,” demikian Shabela.

[Darmawan Masri]

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.