Oleh : Fauzan Azima*
Kalau ada lawan yang patut dihormati, maka beliau adalah Mayjen TNI (Pur) Drs. Amrin, M. AP mantan Dandim 0106/Aceh Tengah pada masa konflik Aceh-RI. Menurut saya beliau adalah Dandim Aceh Tengah terbaik, terutama pada masa konflik RI-GAM.
Kebaikannya tentu menguntungkan bagi kami sebagai gerilyawan. Namun barangkali sudah demikian “panggung sandiwaranya” sehingga saat ini, Pak Amrin, begitu saya memanggilnya, sebagai “Dandim yang dirindukan.”
Setidaknya bagi tokoh-tokoh Gayo pada masa itu, mereka merasa nyaman berdiskusi dengan Pak Amrin, terutama soal keamanan di Aceh Tengah. Beliau sendiri tidak ragu-ragu mengunjungi tokoh-tokoh Gayo di manapun berada.
Salah satu tokoh yang selalu beliau kunjungi adalah mantan Ketua MPU Aceh Tengah, (Alm) Ama Tengku Muhammad Ali Djadun. Saya beberapa kali bertemu dengan Pak Amrin di rumah “Ama Kul” di Pasar Pagi itu, tetapi sekedar “say hello” saja. Saya tahu beliau Dandim, tetapi beliau dipastikan tidak mengenal saya.
Sebagai salah seorang anggota Muspida plus, dukungannya kepada Bupati Aceh Tengah, Pak Mustafa M. Tamy dalam pembangunan Aceh Tengah tidak diragukan lagi. Beliaulah yang melobi Dan Lanud di Medan untuk menggunakan pesawat dalam rangka uji coba Bandara Rembele.
Pak Amrin adalah orang yang pertama menginjakkan kakinya di bandara kebanggaan orang Gayo itu setelah pesawat pertama kali mendarat dengan mulus.
“Waktu itu, saya agak was-was juga. Pertama bandara itu belum pernah digunakan, kedua pesawat terbang rendah, sekitar 100 meter dari puncak gunung. Jarak tembak efektif bagi kalian yang gerilya di gunung,” kenangnya dengan tertawa.
Setelah konflik berlalu, baru pada tanggal, 25 Mei 2016 bertemu kembali dengan suasana penuh keakraban di sebuah Coffee Shop di Banda Aceh. Kami banyak bercerita tentang masa lalu.
Pertemuan kedua, pada tanggal 18 Juli 2017, saya kebetulan berada di Jakarta dan diundang makan siang di Kantor Menkopolhukam RI ketika itu beliau menjabat sebagai Irjen di sana.
Terakhir saya komunikasi ketika kampanye Pilpres. Beliau sebagai salah satu tim pemenangan Prabowo-Sandi. Saya sendiri tim Pemenang Jokowi-Ma’ruf Amin bersama Jenderal TNI (Pur) Fakhrurazi di Bravo V, yang kini sebagai Menteri Agama RI.
Pak Amrin sudah purnawirawan. Kini beliau Staf Khusus Kepala BNPB Pusat, Mayjen TNI Doni Monardo.
“Saya rindu ingin berkunjung ke Gayo. Banyak orang-orang tua di sana yang sudah menjadi orang tua angkat saya,” begitu kalimat yang selalu beliau sampaikan, jika bertemu dengan orang Gayo di manapun.
(Mendale, Kamis, 4 Juni 2020)