TAKENGON-LintasGAYO.co : Salah seorang warga Aceh Tengah, Satria Darmawan meminta agar Pemkab Aceh Tengah tak membuat pasar takjil di Pasar Inpres.
Hal itu dikarenakan, Pasar Inpres sudah tak layak menjadi tempat jualan di Bulan Ramadhan, terlebih kondisi dunia saat ini tengah dihantui wabah coronavirus.
“Kalau masih di Pasar Inpres maka desakan orang-orang akan terjadi, dan dikhawatirkan akan menjadi eficentrum penyebaran Covid-19,” katanya, Selasa 21 April 2020.
“Pindahkan saja ke Musara Alun dengan aturan dan pengawasan yang ketat. Physical distancing harus jalan,” tambahnya.
Ia menyarankan, untuk mengurangi adanya perkumpulan banyak orang, Pemkab Aceh Tengah membuat skema online. “Ini penting mengurangi banyaknya orang berburu takjil di Bulan Ramadhan,” tegasnya.
“Asumsinya begini, jika ada 100 penjual, 30 pakai online dan 70 dengan cara manual, maka dari seharusnya setiap penjual dibeli 10 orang kalikan 100 maka ada 1000 orang pembeli. Dengan adanya 30 penjual online, maka bisa saja pembeli ditekan hingga 30 persennya,” timpalnya.
Dikatakan lagi, dengan adanya penjual online, physical distancing dapat diterapkan di bulan suci Ramadhan, dimana dikhawatirkan pada saat itu akan menjadi puncak penyebaran Covid-19.
“Terlebih ini banyak yang mudik, dan dari daerah terinfeksi maka penjualan online bisa menekan banyak orang berkumpul. Physical distancing, kunci utama memutus mata rantai virus mematikan itu,” tandasnya.
[Darmawan]