Takengon-LintasGAYO.co : Jaringan Anti Korupsi Gayo (Jang-Ko) menilai rapat terkait dampak bagi petani Kopi Gayo di tengah krisis Corona, oleh Pemkab Aceh Tengah dan stakeholder terkait tanpa kejelasan.
“Pemerintah saat ini seperti Duyus. Pemkab Aceh Tengah tidak bergerak cepat untuk mengatasi anjloknya harga kopi Gayo sebagai penghasilan utama mayoritas masyarakat di daerah ini. Malah pasrah dengan keadaan. Tidak pantas seorang pimpinan pasrah begitu, kalau tidak sangup ya mundur,” tegas Koordinor Jang-Ko, Maharadi, Senin 13 April 2020.
Menurutnya, paling tidak pihak Pemerintah dapat berupaya seminimal mungkin. Bukan berarti pasrah. Lakukan sesuatu yang kongkrit dan terukur. “Begitu seharusnya,” ungkapnya.
Lanjutnya, prinsipnya Pemkab harus berupaya. Bupati itu, berkerja bukan hanya untuk menghimbau-himbau. Seorang Bupati bekerja harus kongkrit.
“Apa kami sampaikan untuk mengingatkan pemerintah, agar segera lakukan perbaikan langkah. Terutama soal pentingnya kopi Gayo, sebagai sumber penghidupan masyarakat Gayo,” kata Maharadi.
“Masyarakat Aceh Tengah dalam keadaan situasi genting, perlu kepemimpinan progresif yang menyatukan langkah, bukan pasrah dengan keadaan. Kita kehilangan kepemimpinan yang kuat, yang bisa menyatukan langkah menghadapi Covid-19 berserta dampaknya,” timpal Maharadi.
[Radi/DM]