TAKENGON-LintasGAYO.co : Anggota DPRK Aceh Tengah, Sukurdi Iska dalam kesempatan rapat bersama pelaku kopi membicakan dampak ekonomi petani kopi Gayo, di ruang kerja Bupati, Senin 13 April 2020.
Menurut Sukurdi, saat ini semua negara yang aktif perdagangannya sedang dilanda kehancuran ekonomi.
“Kita lihat Amerika dan negara-negara di Eropa, saat ini mereka tengah berjuang melawan Covid-19, ekonomi mereka hancur, sama dengan negara kita saat ini,” kata Sukurdi Iska.
Menurutnya lagi, negara-negara yang disebutkannya tadi, merupakan pangsa pasar kopi Gayo.
“Kesana kopi Gayo di ekspor. Jadi sangat wajar melihat kondisi itu, kopi Gayo saat ini dalam masalah besar,” tegasnya.
Menurutnya, belum diketahui kapan dampak Covid-19 di seluruh negara ini bisa mereda. “Siapa berani menjamin, 2 minggu ini Covid-19 reda. Kalau ada yang bisa, pasti mereka akan berani beli kopi kita,” katanya.
“Permasalahan seperti ini baru pertama kali terjadi di dunia, bukan hanya satu aspek yang bermasalah, namun seluruh aspek bermasalah,” tambah Sukurdi Iska.
Melihat kondisi itu, Sukurdi mengatakan menjadi suatu kewajaran pedagang pengumpul (toke) kopi di Gayo, takut membeli kopi dari petani.
“Jadi jangan salahkan pedagang. Oke mereka beli kopi, lalu jual kemana? Mereka juga belum tau kapan Amerika membeli kopi kita lagi, begitu juga dengan negara-negara Eropa,” tegasnya.
Begitu juga dengan Resi Gudang. Menurutnya, penyimpanan kopi berkala, hanya bisa dilakukan dalam waktu yang tidak berlangsung lama.
“Seperti yang saya bilang tadi, siapa yang menjamin krisis ini bisa selesai dalam 2 minggu. Enggak ada. Maka dari itu, jika ini berlangsung lama, maka Resi Gudang juga enggak akan sanggup membiayai,” tegasnya.
Mengatasi permasalahan itu, Sukurdi Iska menekankan jawabannya ada di Pemerintah. Intervensi pemerintahlah yang bisa menjawab persoalan itu.
“Kalau pedagang enggak akan mau rugi, jadi pemerintah yang harusnya pro aktif. Jangan bicara tidak bisa. Sikap Pemerintah yang kita tanyakan, serius atau tidak,” katanya.
Pemerintah tak hanya bisa bergantung pada Resi Gudang saja, harus ada langkah-langkah yang diambil.
“Intinya intervensi pemerintah harus hadir. Agar roda perekonomian masyarakat kita berputar,” katanya.
[Darmawan]