Oleh : Hammaddin Aman Fatih*
World Health Organition (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020 telah menyatakan Covid-19 sebagai pandemik, sehingga perlu dilakukan penanganan secara cepat, tepat, fokus terpadu dan sinergis.
Paparan covid 19 telah merubahan tatanan sendi kehidupan penghuni pelosok-pelosok planet bumi ini. Penyebarannya didunia cenderung terus meningkat dari waktu ke waktu, menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang besar, dan telah berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dunia pendidikan kita.
Libur 14 Hari
Untuk menekan perkembangan virus covid 19 salah satunya dengan menghindari kerumunan. Dunia pendidikan terkena dampaknya yaitu menghentikan proses belajar mengajar khususnya menghindari pertemua peace to peace (tatap muka).
Pemerintah Aceh mengambil langkah meliburkan seluruh sekolah di Aceh mulai tingkat Pendidikan Anak Usia Dina (PAUD) sampai SMA sederajat selama dua minggu mulai dari tanggal 16 s/d 29 Maret 2020. Begitu juga dengan provinsi lainnya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendukung kebijakan pemerintah daerah (pemda) yang meliburkan sekolah karena penyebaran virus corona Covid 19 yang semakin mengkhawatirkan.
Dampak penyebaran Covid-19 akan berbeda dari satu wilayah dengan wilayah lainnya. Dia menegaskan, bahwa keamanan dan keselamatan peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan harus menjadi prioritas yang utama.
Harus kita akui, anak-anak senang libur sekolah 14 hari, sayangnya banyak orang tidak memahami. Mengapa 14 hari dan untuk apa, maklum himbauan itu tanpa disertai penjelasan yg memadai.
14 hari itu sangat penting dan harus disertai tindakan kepatuhan. 14 hari itu mampu menghentikan laju penularan Covid-19. 14 hari itu mampu menyelamatkan ribuan orang.
Mengapa? Penjelasannya demikian : Ketika seseorang kontak dengan apapun yang bisa menginfeksinya dengan Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal, jika tidak terjadi apa-apa, maka orang itu aman. Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan, ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari itu, kenapa?
Contoh, seorang anak mulai libur tanggal 16 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15. Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur itu untuk jalan-jalan, mengunjungi kumpulan orang, atau ketempat saudara, ke mall dan lain-lain, seandainya dia jalan-jalan di hari ke 10 dan terlular Covid-19 di tempat yang ia kunjungi, mungkin pada hari ke 14/15 belum ada tanda-tanda dia sakit, tetapi dia sudah membawa Covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan, andai dia masuk sekolah pada hari ke 15 dan seterusnya.
Maka 14 hari libur sekolahnya itu, tidak ada gunanya, penularan terjadi juga di sekolah, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.
Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga Indonesia harus membantu, warga harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat mendadak atau sangat urgen.
Waktu 14 hari itu, berguna untuk saling pantau, jika ada orang yg menunjukkan gejala-gejala menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, karena dia tidak kontak dengan orang lain dalam 14 hari itu. Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain, mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia.
Jika tidak, maka 14 hari libur itu percuma, 14 tahun pun tak bisa stop penularan. Selanjutnya keluarnya instruksi Gubenur Aceh Nomor 04/Instruksi/2020 tanggal 27 Maret 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19) diwilayah Aceh yang memperpanjang lagi waktu libur (melaksanakan pembelajar di rumah) yang semula ditetapkan sampai 30 Maret 2020 diperpanjang menjadi tanggal 30 Mei 2020 yang akan datang dan ini berlaku untuk semua lembaga pendidikan formal maupun non formal.
Libur Bukan Liburan
Sekolah libur bukan liburan, dalam konteks ini arti melaksanakan kegiatan pembelajaran dari rumah dengan mekanisme, yang Pertama, Secara daring/online, guru memberikan materi pelajaran dan tugas yang bersumber dari buku paket dan sumber lainnya yang relevan kepada peserta didik melalui aplikasi atau sms atau whatsApp dan hasilnya dikirim oleh peserta didik kepada guru melalui aplikasi sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Kedua, Secara manual, guru memberikan materi dan tugas yang bersumber dari buku paket dan sumber lainnya yang relevan dan dikumpulan pada waktu sekolah aktif kembali.
Kegiatan belajar di rumah dilakukan dengan memanfaatkan portal Rumah Belajar yang dikembangkan Kemendikbud atau aplikasi lain yang mendukung pembelajaran daring. Anak-anak bisa belajar di rumah dengan delapan sistem belajar daring ini. Semua akses sudah dibuka gratis tanpa syarat. Silahkan dipilih mana yang paling cocok dan mudah digunakan, atau bisa juga belajar dari banyak platform sekaligus.
Untuk peserta didik ada 6 yang disarankan yakni ; 1. Rumah Belajar: https://belajar.kemdikbud.go.id, 2. Kelas Pintar: https://kelaspintar.id. 3. Quipper School: https://quipper.com/id/school/teachers/. 4. Sekolah Online Ruangguru Gratis: https://ruangguru.onelink.me/blPk/efe72b2e. 5. Gratis belajar online Sekolahmu: https://www.sekolah.mu/tanpabatas. 6. Zenius: https://zenius.net/belajar-mandiri
Sedang untuk guru ada 2 media yang bisa dipakai untuk menyelenggarakan kelas daring yakni ; 1. Google G Suite for Education: https://blog.google/outreach-initiatives/education/offline-access-covid19/. 2. Microsoft Office 365: https://microsoft.com/id-id/education/products/office.
Untuk melaksanakan bagaimanan merancang proses pembelajaran daring berjalan dengan baik disarankan kepada para guru untuk masuk ke portal Guru Berbagi ini, guru bisa melihat contoh-contoh baik yang sudah dilakukan guru lainnya. Portal Guru Berbagi tersebut dapat diakses melalui laman https://guruberbagi.kemdikbud.go.id.
Kegiatan pembelajaran ini diperkuat dengan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (covid-19) point 2 a. belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajaran yang bermakna… dst
Angkatan Corona Atau Covid-19
Sebelum munculnya kasus cavid-19 ini Presiden Joko Widodo memutuskan meniadakan UN Tahun 2020 yang sebelumnya sudah ada kesepakatan UN dihapus mulai tahun 2021.
Melihat dampak penyebaran atau sebagai merebaknya covid-19 yang diprediksi masih akan mewabah di Indonesia hingga April, dan usulan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) kepada pemerintah agar UN tahun ajaran 2019/2020 dibatalkan karena dampak dari wabah virus corona (Covid-19) yang penyebarannya sudah hampir ke seluruh provinsi Indonesia.
Akhirnya pemerintah membatalkan ujian nasional. Dan Peniadaan UN juga salah satu penerapan kebijakan social distancing atau yang kini disebut physical distancing untuk mencegah penyebaran virus corona.
Hal ini juga dituangkan surat edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor 4 tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran corona virus disease (covid-19) point 1 a. UN tahun 2020 dibatalkan, termasuk ujian kompetensi keahlian 2020 bagi Sekolah Menengah Kejuruan.
Penulis membaca tulisan yang di share di WhatsApp yang mengatakan bahwa peserta didik angkatan angkatan 2020 dengan sebutan angkatan corona atau angkatan cavid-19.
“Angkatan kalian akan menjadi angkatan pertama yang penuh cerita. Dimana disaat segalanya sudah direncanakan dengan rapi, disusun sedemikian rupa, namun tidak akan terlaksana, hilang begitu saja. Sebut saja “Angkatan Corona atau angkatan Cavid-19 “.
Tetapi Jangan khawatir angkatan kalian akan terkenang sepanjang masa. Siapa yang mengira segalanya yang dipersiapkan untuk UNBK terakhir akan terancam batal.
Kalian adalah Angkatan pertama yang lulus tanpa melalui Ujian Negara. Ijazah kalian merupakan Ijazah pertama yang nilainya diambil dari nilai Raport semester. Kalian usai sebelum waktunya, dan kalian istirahat bukan pada jamnya. Kalian tamat sekolah mendadak.
Kalian menjadi alumni mendadak. Kalian berpisah dengan teman teman dan guru tanpa ada perpisahan. Ini adalah cobaan yang telah diberikan untuk kalian, yang sedang kalian alami sekarang ini.
Yakinlah… ini semua terjadi agar terbentuk generasi yang lebih baik dan lebih tegar. Cobaan ini datang pada kalian karena Tuhan tahu bahwa Angkatan 2020 adalah generasi terkuat. “Yakinlah semua akan indah pada waktunya”. Kami tahu, selama ini kalian sangat lelah, ini lah saatnya kalian beristirahat sejenak untuk melepaskan semua kelelahan.
Penutup
Dalam catatan sejarah perkembangan republik ini, baru era ini dunia pendidikan kita mengalami tragedi ini (Sekolah diliburkan dan Ujian Nasional di batalkan) Semoga hal ini menambah khasanah sejarah proses pendidikkan kita menuju pendidikan yang berkarakter, yaitu untuk membentuk penyempurnaan diri individu secara terus-menerus dan melatih kemampuan diri demi menuju kearah hidup yang lebih baik.
Semua orang pasti setuju jika pendidikan merupakan hal yang sangat penting untuk membantu seseorang mencapai kesuksesannya, meskipun sebenarnya pendidikan bukanlah satu-satunya hal yang menentukan keberhasilan tersebut.
Kepandaian tanpa pembentukan karakter yang baik hanya akan menghasilkan sebuah ijazah, namun tidak menghasilkan generasi yang berbudi luhur.
Kita berharap dan terus berikhtiar yang diiringi do’a, semoga paparan virus corona ( covid-19 ) ini cepat berakhir, khususnya proses belajar mengajar kembali normal seperti biasa. Anak-anak kita bisa kembali beraktifitas mengujutkan mimpinya menuju generasi emas tahun 2045 (yang pada saat itu Republik Indonesia genap berumur 1 abad). Amin….
Takengon, 02 April 2020
Hormat Penulis
*Antropolog dan Wakasek Bid. Kurikulum di SMAN 1 Timang Gajah yang berdomisi diseputaran Kampung Kemili – Takengon.