Catatan Jumat: Mahbub Fauzie*
Sambil minum kopi siang sengaja catatan ini ditulis untuk mengabadikan ingatan segar dari menyimak khutbah shalat jumat (21 Februari 2020) di Mesjid Agung Ruhama’ Takengon, Aceh Tengah.
Ingatan segar segera dibuat dalam bentuk catatan ringan ini, yang tentu tidak terlepas dari simpulan-simpulan sendiri sembari, tanpa menghilangkan substansi, niatannya ingin berbagi dengan pembaca atas petikan dan poin-poin yang disampaikan oleh khatib di atas mimbar.
Adalah Tgk Mustafa Kamal, MA Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Tengah yang bertindak selaku khatib, menyampaikan khutbahnya yang sangat penting dan menarik dengan thema Menyiapkan Generasi Muda Yang Berkualitas. Selanjutnya shalat jumat di-imami oleh Tgk Irwan Usman Al-Hafizh.
Petikan-petikan ayat dalam Al-Qur’an yang dijadikan hujah dalam pesan wasiatnya antara lain ayat 59-60 Surah Maryam dan ayat 9 dalam Surah An-Nisa. Kedua ayat yang mengandung pesan samawi agar para orangtua risau jika di kemudian hari meninggalkan generasi yang suka meninggalkan shalat serta cendrung berpacu syahwat. Juga, agar para orangtua takut kepada Allah Swt sekiranya di kemudian hari meninggalkan generasi yang “loyo” dan “lemah”.
Kedua ayat yang kemudian juga dibaca sebagai bacaan tsani dalam dua rakaat shalat jumat oleh Tgk Irwan Usman itu, sungguh mengandung wasiat-wasiat mendalam bagi mustami’ dan jamaah khususnya, dan secara umum para orangtua muslim tentunya.
Adapun ‘pesan’ ayat 59-60 Surah Maryam adalah, bahwa : “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memper-turutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan. Kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak dianiaya (dirugikan) sedikitpun.”
Dan ayat 9 Surah An-Nisa: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”
Khatib menukilkan poin-poin penting dari kedua pesan samawi itu agar para jamaah khususnya, umat Islam beriman pada umumnya, terutama para orangtua untuk peduli kepada penyiapan generasi muda Islam yang bisa diandalkan di masa depan.
Generasi yang selalu menegakkan shalat. Karena shalat, shalat lima waktu merupakan kewajiban setiap muslim. Jika shalat ditinggalkan maka kewajiban-kewajiban lain pun mudah diremehkan dan dilalaikan.
Generasi handal dan mumpuni tentu dilahirkan dari para orangtua dan cara didik yang shaleh. Generasi yang terbiasa dibentuk dari pendidikan dan penanaman aqidah yang kuat. Akhlaqul karimah yang mantap disamping kebiasaan beribadah yang disiplin dan penuh ketaatan.
Generasi yang para orangtuanya memahami ajaran agama Islam yang rahmatan lil alamin. Dengan pedoman suci-nya Al-Qur’anul karim.
Sejarah kejayaan Islam masa lalu, abad pertengahan yang banyak muncul tokoh-tokoh handal, ilmuwan cendikiawan serta intelektual dari kalangan muslim. Dibentuk oleh sejarah keber-Islaman yang kaffah. Keber-Islam yang universal.
Jika disadari oleh kaum Muslimin hari ini. Tidak terkecuali kita warga Aceh Tengah, maka nanti akan banyak muncul kader-kader hebat dari bumi Gayo ini.
Para orangtua, tengku-tengku harus merenungkan hal ini. Mempersiapkan dan melahirkan generasi muda Islam yang bisa menjadi kebanggaan umat harus ada kerjasama semua pihak.
Para orangtua di keluarga terutama, yang tidak kurang dari 60 persen waktunya bisa bersama anak di lingkungan keluarga. Pihak sekolah, dayah dan lingkungan edukasi lainnya.
Generasi yang hebat bisa lahir dan muncul dari keteladanan para orangtua. Orangtua, selain dalam keluarga adalah ibu bapak, dalam skala lebih luas bisa saja itu penguasa (ulil amri), cerdik pandai dan alim ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Miris kita, jika hal yang ditakutkan kemudian hari kita meninggalkan generasi yang lemah, yang mengkhawatirkan kesejahteraannya, juga kedangkalan aqidahnya, rapuh ketaatan ibadahnya serta bobrok moral akhlaqnya!
Inilah yang diwasiatkan dalam surah AnNisa ayat 9 sebagai terjemahannya tertulis di atas. Untuk itu, semua kita harus kompak, harus bersatu dan menjaga untuk berupaya.
Dengan bangunan Aqidah yang kuat dan kokoh, pembentukan ketaatan beribadah yang istiqamah serta perbaikan akhlaq yang serius, insya Allah Kejayaan Generasi Muda Islam ideal akan terwujudkan.
Generasi muda Islam yang hebat adalah generasi yang tak mau meninggalkan shalat!
Barakallahulana wabarakallahu fiikum ajma’in.
*Penghulu Muda / Ka. Kua Pegasing