Lewat Channel Youtube Gayo Mugagak, Wen Simahgoda Ingin Selipkan Nilai-Nilai Edukasi dan Budaya

oleh
Wen Simahgoda Pengelola Channel Gayo Mugagak

Catatan : Darmawan Masri*

Perkembangan dunia maya saat ini mendominasi semua kalanga hampir diseluruh antero donya. Menghadapi era digitalisasi saat ini, muncul banyak media sosial yang makin digemari oleh orang seluruh dunia.

Sebut saja beberapa diantaranya facebook, instagram, twitter serta media sosial yang menyajikan dalam bentuk audio visual seperti youtube.

Pengguna youtube dikenal dengan sebutan youtuber. Banyak, youtuber-youtuber di seluruh dunia yang sudah memiliki penghasilan yang cukup menggiurkan.

Tak terkecuali di tanoh Gayo, kemunculan youtuber-youtuber nan kreatif dari segala sisi patut diapresiasi. Hal tersebut, dijadikan sebagai menempah minat dan bakat yang berujung memperoleh penghasilan sendiri.

Salah satunya adalah Radensyah, namanya kini banyak dikenal dengan nama Wen Simahgoda dengan dengan akun youtube nya “Gayo Mugagak”. Channel ini pun, semakin familiar di telinga masyarakat Aceh dan Gayo serta youtuber di seluruh dunia.

Dengan mengambil bidang seni lawak, Wen Simahgoda ingin menciptakan sebuah pesan yang berisi nilai-nilai edukatif tanpa harus melecehkan fisik dan masuk ke ranah pornografi.

Menurut Radensyah (Wensimahgoda) dunia humor/lawak saat ini selalu diidentikkan dengan pelemahan bentuk fisik seseorang atau hujatan serta pornografi.

Menurutnya, dunia humor tak sehina itu. Akan tetapi, konten humor bisa juga dibuat ke arah yang lebih edukatif. “Bisa dilihat konten-konten yang saya buat, disitu saya selalu menyelipkan konten-konten edukatif,” ujarnya.

“Kenapa orang-orang membuat konten lawak yang menghina fisik dan pornografi, ya karena memang keduanya itu, gampang sekali membuat orang ketawa. Namun, dunia lawak tak melulu harus seperti itu, saya berkeinginan ada nilai edukasinya tanpa menyentuh kedua nilai yang tadinya,” tambanya, beberapa waktu lalu.

Diceritakan, akun Gayo Mugagak sudah dibuatnya sejak 2011 lalu. Dan ia baru aktif mengisi konten di akun youtubenya itu sejak Maret 2019.

“Alhamdulillah sudah ad sedikitnya 90-an konten disana. Subscriber sudah 12,3 ribu. Masalah jam tayang sudah sampai, dan baru saya monevisasi,” terang Wen Simahgoda.

Lewat lawak Gayo, youtuber tamatan S-1 Tadris Bahasa Inggris STAIN Gajah Putih tersebut mengaku akan terus menyelipkan nilai-nilai edukatif, budaya dan agama yang mudah dicerda bagi para penggemarnya.

Pun begitu, ia pun mengakui terdapat masih banyak kekurangan dalam video-video yang dibuatnya itu. “Ya kritikan dan saran tentu sangat mendukung saya,” katanya.

Ia pun berkomitmen, lewat video-video humor yang akan terus ia sajikan, tidak akan menyelipkan kata-kata sumang, jis, kemali, jengkat yang memang bertentangan nilai-nilai budaya Gayo.

“Saya hanya ingin, menjadikan video saya sebagai nilai-nilai yang mendidik. Begitu juga dengan pesan budaya dan agama,” kata ayah satu anak yang berasal dari Kampung Rime Raya, Bener Meriah ini.

Ketika ditanya apakah dibantu tim krearif  dalam membuat konten video humor? Dirinya menjawab tidak. “Sampai saat ini, saya masih sendiri. Buat video, editing, dubbing masih sendiri. Ya ke depan kita lihat lah prospeknya gimana, jika memang butug tim, kita bentuk tim,” terangnya.

Untuk diketahui, Wen Simahgoda (Radensyah) kini semakin dikenal kalangan pecinta media sosial di tanoh Gayo. Namanya melejit lewat konten-konten kreatif berisi humor yang menggelitik hati.

Teranyar, video-video yang disajikan telah ditonton puluhan ribu kali. Teranyar, lelaki yang kini menetap di Merah Mege, Wih Ilang, Kecamatan Pegasing ini menyanyikan lagu Donkey Monkey yang dipopulerkan oleh Toner and I.

Wen Simahgoda berhasil menyanyikan lagu tersebut dengan berbahasa Inggris menggunakan cengkok Gayo yang menggelitik hati.

Yuk subscribe dan tonton video-video di channel Gayo Mugagak berikut ini : “Gayo Mugagak”

 

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.