REDELONG-LintasGAYO.co : Kampung Jongok Meluem, Kecamatan Bener Kelifah, Bener Meriah untuk sementara menjadi satu-satunya kampung yang menjadi kampung bebas sampah di kabupaten penghasil kopi arabika Gayo tersebut.
Berjalan di Kampung tersebut, tak ada satu pemandangan sampah pun tercecer baik di rumah warga maupun jalanan di kampung itu.
Reje Kampung setempat, Muklis, kepada LintasGAYO.co, Jum’at 24 Januari 2020 mengatakan saat ini sampah memang menjadi momok bukan hanya di daerah Gayo, namun itu terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia.
“Umumnya sampah-sampah yang dihasilkan dari rumah tangga tidak terkelola dengan baik. Sistem kumpul di TPS kemudian diangkut ke TPA, sepenuhnya bukanlah menjadi satu-satunya solusi, justru ini akan menjadi momok dalam menyelesaikan jika terjadi masalah,” tegas Muklis.
Melihat kasus tersebut, Muklis bersama warganya kemudian menjadikan soal itu sebagai peluang, untuk mengelola sampah menjadi lebih baik. “Ya minimal di kampung ini,” ujarnya.
Dilanjutkan, Kampung bebas sampah menjadi idaman setiap warga di Jongok Meluem. Dengan jumlah penduduk yang hanya 295 jiwa, kampung yang dipimpinnya itu hanya memproduksi sampah rumah tangga sebesar 250 Kg (asumsi 0,8 Kg/jiwa) per harinya.
“Relatif kecil ya saya kira. Tinggal bagaimana kita mengelolanya,” kata Muklis.
Dengan memanfaatkan dana desa tahun anggaran 2019 yang lalu, Muklis melanjutkan, Kampung Jongok Meluem membuat tempat pembakaran sampah dengan memodifikasi cincin sumur yang dibuat layaknya tungku.
“Memang saat ini pola yang kita gunakan adalah dengan memilah sampah organik Dan non organik. Yang organik kita buang ke kebun kopi dan yang non organik kita bakar di dalam tong sampah,” tandasnya.
Sementara itu, Camat Bener KeliFah Safriadi, S. Pd, M. Pd mengapresiasi langkah kampung tersebut dalam penanganan sampah.
“Ternyata permasalahan sampah dapat di selesaikan di tingkat kampung tanpa
harus semuanya mengharapkan ke Pemerintah Kabupaten, kita berharap dengan terbitnya peraturan Bupati tentang prioritas penggunaan dana desa, dimana penanganan sampah merupakan Salah satu prioritas, diharapkan kampung lain juga membuat inovasi yg dapat. menyelesaikan permasalahan sampah ini,” harapnya.
[Darmawan]