Takengon-LintasGayo.co: Urang Gayo itu banyak yang hebat-hebat hingga diakui di tingkat nasional dan internasional, tapi sayang di daerahnya sendiri justru tidak dianggap.
Kalimat tersebut dinyatakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Tengah, Drs. Uswatuddin, M.AP dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Komunitas Teater Reje Linge (Komtrel) Selasa, 23 Desember 2019 di Gedung Serba Guna dinas setempat.
“Orang Gayo itu hebat diakui oleh orang luar, sementara bagi orang Gayo sendiri justru sebaliknya,” jelas Uswatuddin yang juga pelaku seni ini.
Lebih lanjut dijelaskan, inilah bagian dari karakter dan budaya Gayo yang terkait dengan pola pikir dan cara pandang yang perlu dirubah. Demikian juga dengan kekayaan dan keindahan alam Gayo yang sangat eksotik, orang luar sangat antusias dengan berbagai objek wisata termasuk diantaranya terkait penemuan kerangka manusia purba di Ceruk Mendale.
“Orang luar sangat antusias dengan kekayaan alam dan budaya Gayo termasuk penemuan kerangka manusia purba di Ceruk Mendale hingga mereka rela tidur disana dengan membuat camp. Sementara orang kita justru sebaliknya,” jelas Uswatuddin.
Terkait dengan dunia seni peran dan teater Uswatuddin yang pernah menjadi Kepala Sekolah SMA Modal Bangsa Banda Aceh ini menyebutkan pada tahun 1960 dan 70-an di Takengon sangat subur dengan sejumlah pementasan teater, termasuk jumlah group teater yang ada saat itu. Sehingga berbagai even seolah tidak sah jika tidak ada pentas teater. Namun saat ini hal itu berbanding terbalik dan justru bidang seni lain lebih menonjol.
“Kita berharap dengan seminar ini kejayaan teater di tanah Gayo khususnya di Kabupaten Aceh Tengah dapat bangkit kembali, sehingga akan banyak nilai-nilai pendidikan dan nilai-nilai kearifan lokal dapat terkomunikasikan kepada publik,” kata Uswatuddin yang kemudian secara resmi membuka kegiatan seminar secara resmi.
[AR]